
Pantau - Presiden Serbia Aleksandar Vucic menegaskan akan tetap menghadiri Parade Hari Kemenangan Rusia di Moskow pada 9 Mei 2025, meskipun telah menerima peringatan keras dari Uni Eropa terkait langkah tersebut.
Pernyataan itu ia sampaikan pada Kamis, 1 Mei, saat melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat.
Sehari sebelumnya, Juru Bicara Komisi Uni Eropa, Guillaume Mercier, memperingatkan bahwa kehadiran Vucic di acara kenegaraan Rusia dapat berdampak negatif terhadap proses aksesi Serbia ke Uni Eropa.
Namun Vucic menegaskan bahwa Serbia tetap berada di jalur Eropa dan tidak akan menyimpang dari komitmen tersebut, meskipun ia bersedia menerima konsekuensi pribadi atas keputusannya.
“Saya sudah memberi tahu Presiden Putin soal kehadiran saya. Ucapan saya mengikat saya, diberikan kepada rakyat saya, kepada semua orang,” ujarnya.
Vucic juga menekankan bahwa ia tidak ingin rakyat Serbia menanggung risiko politik dari keputusan pribadinya, dan menegaskan bahwa arah kebijakan luar negeri Serbia tetap pro-Eropa.
Rusia Kecam Uni Eropa, Aksesi Serbia di Tengah Ketegangan Geopolitik
Pada hari yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengecam peringatan dari Komisi Eropa, dan menyamakannya dengan tindakan mafia serta tekanan ala penjahat.
Serbia sendiri telah memulai proses aksesi ke Uni Eropa sejak awal 2014, dan sejauh ini telah membuka 22 dari 35 bab dalam negosiasi keanggotaan.
Kehadiran Vucic di Moskow dipandang sebagai langkah simbolik yang memperkuat kedekatan Serbia dengan Rusia di tengah ketegangan geopolitik global, termasuk konflik Rusia-Ukraina dan sanksi internasional terhadap Moskow.
Kebijakan luar negeri Serbia yang mencoba menjaga keseimbangan antara hubungan historis dengan Rusia dan aspirasi keanggotaan Uni Eropa kini menghadapi ujian berat.
Kunjungan ini semakin memperkeruh relasi Serbia-UE dan menambah keraguan Brussels terhadap komitmen geopolitik Serbia ke arah Barat.
- Penulis :
- Gian Barani