Pantau - Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa sebanyak 31 orang tewas dalam serangan rudal dan penembakan lintas batas oleh India di sepanjang Garis Kontrol (LoC), yang menjadi perbatasan de facto antara kedua negara.
Juru Bicara Militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry, menginformasikan bahwa jumlah korban luka akibat serangan tersebut telah meningkat menjadi 57 orang.
Serangan itu dilakukan India melalui sebuah operasi bernama “Operasi Sindoor” pada Selasa malam, dengan menyasar sembilan lokasi yang mereka klaim sebagai “infrastruktur teroris” di wilayah Pakistan.
Ketegangan Meningkat Usai Serangan di Pahalgam
Ketegangan terbaru ini terjadi menyusul serangan oleh lima militan bersenjata terhadap rombongan turis di Pahalgam, Kashmir, India, pada 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang.
India menuding Pakistan berada di balik serangan tersebut karena dugaan adanya hubungan lintas batas, namun tuduhan itu dibantah oleh pemerintah Pakistan.
Pakistan menyerukan dilakukannya penyelidikan netral untuk mengungkap dalang sebenarnya di balik peristiwa Pahalgam.
India menyatakan bahwa pihaknya berhak melakukan aksi balasan guna mencegah serangan serupa terjadi kembali.
Di sisi lain, Pakistan mengklaim telah berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India dalam upaya mempertahankan wilayahnya, dan menegaskan bahwa mereka “berhak untuk merespons”.
Hingga saat ini, India belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait klaim Pakistan mengenai lima pesawat yang ditembak jatuh.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, menyatakan kesiapan negaranya untuk menerima penyelidikan independen terkait tuduhan keberadaan “kamp teroris” di wilayah mereka dan serangan di Pahalgam.
Ia juga menegaskan bahwa dalam setiap respons militer, Pakistan tidak akan menargetkan warga sipil, berbeda dengan tindakan yang dituduhkan kepada India.
- Penulis :
- Gian Barani
- Editor :
- Ricky Setiawan
