Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Dunia II, Eropa Serukan Perdamaian dan Persatuan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Dunia II, Eropa Serukan Perdamaian dan Persatuan
Foto: Eropa peringati 80 tahun VE Day dengan pesan perdamaian, refleksi sejarah, dan penolakan ekstremisme(Sumber: ANTARA/Xinhua/Li Ying)

Pantau - Negara-negara Eropa pekan ini memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II melalui parade, upacara peletakan karangan bunga, dan berbagai acara seremonial yang menekankan nilai perdamaian, persatuan, dan tanggung jawab sejarah.

Dikenal sebagai Victory in Europe (VE) Day, peringatan ini menandai kekalahan rezim Fasis dan Nazi pada tahun 1945.

Pemimpin-pemimpin Eropa dalam pidato mereka menyerukan agar tragedi serupa tidak terulang dan perdamaian tetap dijaga.

Refleksi Sejarah di Polandia, Jerman, dan Inggris

Di Polandia, perayaan utama digelar di Distrik Wesola, Warsawa, yang menjadi markas besar Brigade Lapis Baja Tadeusz Kosciuszko.

Perdana Menteri Donald Tusk menegaskan komitmennya dalam memperkuat pertahanan negara dan menjaga keamanan rakyat.

Presiden Andrzej Duda menyerukan pesan kuat: "Tidak ada lagi perang", dan menekankan pentingnya supremasi hukum dalam menjaga perdamaian abadi.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier turut merefleksikan tanggung jawab historis Jerman atas Perang Dunia II, sambil mengkritik maraknya kekuatan ekstremis di negaranya.

Ia menegaskan bahwa Jerman tetap berkomitmen terhadap tatanan internasional yang dibangun pascaperang.

Sementara itu di Inggris, 30.000 bunga poppy keramik dipasang di Menara London sebagai penghormatan kepada para korban perang.

Raja Charles dan Ratu Camilla menghadiri parade militer di depan Istana Buckingham dalam rangkaian peringatan yang berlangsung selama empat hari.

Solidaritas Eropa Melawan Ekstremisme dan Penolakan Perang

Sebanyak 48 CEO perusahaan besar di Jerman juga menyatakan pengakuan atas tanggung jawab sejarah era Nazi dan menyerukan penolakan terhadap kebencian serta antisemitisme.

Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu di Paris dan menegaskan pentingnya rekonsiliasi kedua negara.

Merz menyebut persahabatan Jerman-Prancis sebagai “anugerah pengampunan dan rekonsiliasi” yang harus terus dijaga.

Parlemen Eropa menggelar sesi khusus dengan menghadirkan tiga veteran perang, menegaskan tekad kolektif agar perang tidak pernah terjadi lagi.

Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menyerukan bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama seluruh bangsa Eropa.

Seruan Damai dari Berbagai Negara

Di Slovakia, Perdana Menteri Robert Fico meletakkan karangan bunga di Pemakaman Militer Tentara Merah di Michalovce dan menyatakan bahwa kemenangan atas fasisme adalah kemenangan perdamaian.

Di Belanda, seluruh negeri mengenang korban perang dalam National Day of Remembrance, dengan Raja Willem-Alexander memimpin upacara nasional.

Italia memulai peringatan lebih awal pada 25 April melalui parade Hari Kemerdekaan dan pembukaan akses gratis ke museum dan taman nasional.

Presiden Italia Sergio Mattarella menekankan bahwa kebebasan, supremasi hukum, kerja sama, dan demokrasi adalah nilai-nilai Uni Eropa yang harus terus dipertahankan dalam menghadapi tantangan zaman.

Penulis :
Balian Godfrey