Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

PUIC 2025 Dibuka, Bahas Tantangan dan Solidaritas OKI

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

PUIC 2025 Dibuka, Bahas Tantangan dan Solidaritas OKI
Foto: Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera saat memimpin 53rd Meeting of the Executive Committee, di Gedung DPR RI, Senin (12/5/2025). (Dok. DPR RI)

Pantau - Di tengah konflik berkepanjangan, krisis kemanusiaan, dan lemahnya kerja sama antarnegara Islam, bagaimana dunia Muslim bisa bersatu dan bangkit?

Pertanyaan itulah yang coba dijawab dalam Sidang Umum ke-19 Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) yang resmi dibuka di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Konferensi yang berlangsung dari 12-15 Mei 2025 ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk mendorong tata kelola yang baik dan memperkuat solidaritas Islam global.

Hari pertama dibuka dengan Rapat Eksekutif ke-53, sesi perdana yang dipimpin Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera.

Suasana rapat terasa penuh makna sejak pembukaan, terutama saat qori nasional Muzammil Hasballah melantunkan ayat suci Al-Qur’an.

Muzammil, yang dikenal luas lewat media digital, adalah lulusan Arsitektur ITB asal Aceh yang aktif menginspirasi generasi muda Muslim untuk mencintai Al-Qur’an.

Dalam pernyataannya, Mardani menyebut semua persiapan konferensi—dari materi, logistik, hingga pengamanan—telah dirancang secara menyeluruh.

Dia menegaskan pentingnya posisi Indonesia dalam menyukseskan agenda strategis OKI ini.

“Ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 PUIC. Apalagi bertepatan dengan usia ke-25 tahun sejak PUIC didirikan pada 1999. Kita ingin memastikan pelaksanaan ini berjalan sukses, substansial, dan memberikan dampak nyata dalam memperkuat solidaritas dunia Islam,” jelas Mardani.

Dengan tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”, konferensi ini bertujuan membangun pemerintahan yang transparan, memperkuat institusi demokrasi, serta mendorong ketahanan nasional negara-negara OKI di tengah tantangan global.

Tak hanya itu, isu perdamaian, pembangunan berkelanjutan, partisipasi generasi muda dan perempuan, serta dukungan terhadap kemerdekaan Palestina juga masuk dalam agenda strategis yang akan diangkat DPR RI.

“DPR akan mengangkat isu partisipasi perempuan dan generasi muda, pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, serta secara khusus perjuangan kemerdekaan Palestina,” tutup Mardani yang juga legislator Dapil DKI Jakarta I.

Penulis :
Khalied Malvino