
Pantau - Di balik simbol sederhana berupa ranting daun zaitun, tersimpan kisah panjang perjuangan rakyat Palestina yang belum juga usai.
Dalam suasana hangat Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera dan Ketua GKSB Palestina Syahrul Aidi Maazat menerima Delegasi Leagues of Parliamentarians for Al-Quds (LP4Q).
Pertemuan ini berlangsung di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/5/2025), membahas langkah konkret dalam mendukung kemerdekaan Palestina serta penguatan kelembagaan LP4Q di tingkat regional.
Dua fokus utama dibahas dalam dialog strategis ini. Pertama, DPR RI bersama LP4Q mendorong penyusunan roadmap kemerdekaan Palestina dengan melibatkan kekuatan global seperti Amerika Serikat (AS), China, dan Rusia.
Kedua, penguatan struktur kelembagaan LP4Q agar lebih efektif dalam menggalang dukungan internasional untuk Palestina. LP4Q kemudian menyerahkan plakat berbentuk ranting daun zaitun kepada DPR RI.
Simbol ini memiliki makna mendalam sebagai lambang perlawanan, kedamaian, dan identitas budaya Palestina. Mardani menyebut hadiah tersebut sangat menginspirasi.
"Dan hadiah ini sangat menginspirasi kami, karena kita memiliki semangat Palestina yang dilambangkan dengan bunga olive oil. Olive oil merepresentasikan kedamaian, dan kedamaian Palestina merupakan hak bagi saudara-saudara kita di Palestina, untuk memiliki kemerdekaan. InsyaAllah Indonesia akan terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina,” ujar Mardani.
Pohon zaitun telah lama menjadi simbol nasionalisme Palestina sejak peristiwa Nakba 1948. Tanaman ini hidup ribuan tahun di tanah Palestina dan diwariskan turun-temurun, menciptakan keterikatan sosial dan budaya yang kuat.
Kehadirannya muncul dalam lagu, cerita rakyat, hingga puisi perjuangan, menolak penghapusan identitas oleh gerakan Zionis.
Warga Palestina memilih pohon zaitun sebagai simbol bukan hanya karena keberadaannya yang luas, tetapi karena nilai historis, sosial, dan emosional yang melekat.
Dari akar hingga daunnya, pohon zaitun menyatukan kisah masa lalu dan harapan masa depan rakyat Palestina.
- Penulis :
- Khalied Malvino