
Pantau - Militer Israel pada Minggu, 18 Mei 2025, mengumumkan dimulainya serangan darat besar-besaran ke berbagai wilayah di Jalur Gaza sebagai bagian dari kampanye baru bertajuk Kereta Perang Gideon (Gideon's Chariots). Operasi ini menandai fase baru dalam perang Israel melawan Hamas dan kelompok militan lainnya yang telah berlangsung selama 20 bulan.
Pasukan cadangan turut dikerahkan dalam operasi yang menyasar wilayah Gaza utara dan selatan. Serangan ini memperparah kondisi kemanusiaan di Gaza, yang sudah berada dalam krisis akibat konflik berkepanjangan.
Serangan Hantam Tenda Pengungsi, Korban Perempuan dan Anak Terus Bertambah
Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan udara Israel yang berlangsung sejak malam hingga pagi hari telah menewaskan sedikitnya 67 orang, termasuk banyak wanita dan anak-anak. Khan Younis di Gaza selatan, termasuk kawasan tenda-tenda pengungsi, turut menjadi sasaran.
Kantor berita WAFA mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir, terdapat 361 warga Palestina yang mengalami luka-luka.
Otoritas kesehatan Palestina mencatat total korban tewas akibat agresi Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai 53.339 orang, sementara korban luka mencapai 121.043 orang—mayoritas perempuan dan anak-anak.
Sejak berakhirnya gencatan senjata pada 18 Maret 2025, tercatat tambahan 3.193 orang tewas dan 8.993 luka-luka.
Israel Klaim Hancurkan Infrastruktur Hamas, Negosiasi Gencatan Senjata Digelar di Doha
Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menewaskan puluhan militan dan menghancurkan infrastruktur Hamas baik di atas maupun bawah tanah.
Pasukan Israel kini menguasai posisi strategis di berbagai titik di Gaza, dengan tujuan merebut wilayah penting, mendorong dua juta penduduk lebih jauh ke selatan, dan mengatur distribusi bantuan kemanusiaan secara ketat.
Sementara itu, negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas kembali digelar di Doha, Qatar. Tujuannya adalah mencapai gencatan senjata dan pembebasan 58 sandera yang masih ditahan di Gaza.
Kantor Perdana Menteri Israel menyebut tim negosiasi sedang berupaya "memanfaatkan setiap peluang" untuk mencapai kesepakatan, termasuk pelucutan senjata dan pengusiran Hamas dari Gaza. Namun, kemajuan masih terhambat karena perbedaan posisi yang tajam dari kedua pihak.
Pada 17 Mei 2025, serangan di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara menewaskan sedikitnya 64 warga Palestina, menambah panjang daftar korban sipil dalam konflik ini.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey