
Pantau - Pusat Energi ASEAN (ACE) secara resmi meluncurkan implementasi program Efisiensi Energi pada Bangunan di ASEAN (PEEB ASEAN) melalui pertemuan awal yang digelar di Selangor, Malaysia, pada 19 Mei 2025.
Program yang didanai oleh Prancis melalui Agence Française de Développement (AFD) ini merupakan inisiatif empat tahun yang bertujuan mendorong transisi kawasan menuju bangunan hemat energi, tahan iklim, dan ramah lingkungan.
Fokus Sektor Bangunan dan Komitmen Regional Energi Berkelanjutan
PEEB ASEAN dirancang untuk menjawab tantangan meningkatnya konsumsi energi di sektor bangunan, yang pada tahun 2020 menyumbang 23 persen dari total konsumsi energi final dan emisi CO₂ di ASEAN.
Tanpa intervensi, konsumsi energi di sektor ini diperkirakan meningkat hingga 90 persen pada 2050.
Program ini sejalan dengan target ASEAN untuk mengurangi intensitas energi sebesar 32 persen pada 2025, sebagaimana tercantum dalam Rencana Aksi ASEAN untuk Kerja Sama Energi (APAEC) Fase II 2016–2025.
Dukungan dan Strategi Implementasi
Pertemuan awal program dihadiri oleh 15 peserta dari 9 Negara Anggota ASEAN, Jaringan EE&C-SSN, Kelompok Kerja Bangunan, Sekretariat ASEAN, serta organisasi internasional dan mitra dialog.
Pertemuan membahas strategi implementasi, kerangka kerja, dan rencana kerja hingga program ini berakhir pada 30 Juni 2028.
Manajer Senior APAEC dan Kemitraan Strategis ACE, Beni Suryadi, menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi fondasi penting untuk mengarahkan kegiatan masa depan program dan menegaskan efisiensi energi sebagai prioritas strategis dalam siklus kebijakan energi ASEAN mendatang.
Guillaume Monceaux dari AFD menyebut inisiatif ini sebagai langkah konkret untuk mendorong transformasi sektor bangunan dan menjawab tantangan pengurangan emisi serta pencapaian target energi regional.
PEEB ASEAN diharapkan memperkuat kerangka kebijakan, mendorong pertukaran pengetahuan, dan memberikan dukungan teknis kepada negara anggota dalam mewujudkan lanskap bangunan hemat energi di kawasan.
- Penulis :
- Balian Godfrey