Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Tarif Perdagangan AS Dinilai Hambat Pertumbuhan Industri Furnitur Internasional

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Tarif Perdagangan AS Dinilai Hambat Pertumbuhan Industri Furnitur Internasional
Foto: Kebijakan tarif AS membuat biaya produksi furnitur meningkat dan memunculkan ketidakpastian dalam industri, baik bagi produsen lokal maupun internasional.(Sumber: ANTARA/Xinhua/Zeng Hui)

Pantau - Kebijakan tarif proteksionis yang diterapkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan dampak negatif terhadap sektor furnitur global, termasuk produsen dalam negeri AS sendiri.

Kebijakan tersebut menyebabkan lonjakan biaya produksi, menghambat keberlanjutan industri, serta menciptakan ketidakpastian yang menyulitkan pelaku usaha.

Meski tarif diberlakukan dengan tujuan melindungi produsen domestik, beberapa pelaku industri dalam negeri justru mengaku terbebani oleh kebijakan ini.

Isu ini menjadi sorotan utama dalam Pameran Furnitur Kontemporer Internasional (ICFF) 2025, yang menampilkan keluhan dari produsen furnitur internasional dan domestik atas meningkatnya biaya dan terbatasnya pilihan bahan baku.

Mischa Couvrette dari Hollis & Morris menggambarkan tarif tersebut sebagai "pukulan berat", terutama karena 80 persen penjualan perusahaan mereka berasal dari ekspor ke AS.

Sebagai dampak dari kebijakan ini, Hollis & Morris mulai memperluas pasar mereka ke Eropa, termasuk dengan meluncurkan merek baru di Kopenhagen.

Biaya Tambahan Dibebankan ke Konsumen

Gaspare Asaro menyatakan bahwa tarif sebesar 10 persen, ditambah penguatan nilai tukar euro, menyebabkan kenaikan total biaya produk sebesar 15 persen, yang akhirnya dibebankan kepada konsumen.

Shant Madjarian dari Juniper Design Group menambahkan bahwa tarif tersebut berdampak pada berbagai aspek bisnis mereka, termasuk biaya produksi, proyek desain, dan bahkan menciptakan ketidakpastian jangka panjang.

Dampak serupa juga dirasakan produsen lokal seperti HBF dan HBF Textiles, meskipun mereka berusaha keras menjaga stabilitas harga.

Casey Baxter dari HBF menyebut bahwa beberapa komponen seperti logam dari Kanada dan tekstil dari Eropa tetap terdampak tarif, yang kemudian menimbulkan tantangan baru bagi rantai pasok mereka.

Penulis :
Balian Godfrey