Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kerja Sama RI–China di Pendidikan Kejuruan Bermanfaat bagi Anak Muda

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kerja Sama RI–China di Pendidikan Kejuruan Bermanfaat bagi Anak Muda
Foto: Kerja sama pendidikan vokasi RI–China perluas peluang karier dan penguasaan teknologi bagi generasi muda Indonesia(Sumber: ANTARA/Xinhua/aa.)

Pantau - Kerja sama antara Indonesia dan China dalam bidang pendidikan kejuruan memberikan dampak positif nyata bagi generasi muda, seperti dialami oleh Zarfan, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), yang mendapat kesempatan belajar dan magang selama tiga bulan di kantor pusat LiuGong di Liuzhou, China.

Selama magang, Zarfan mempelajari teknik peralatan konstruksi secara sistematis dan kini telah bekerja sebagai insinyur pemeliharaan peralatan di LiuGong Indonesia.

Pelatihan Teknologi Mutakhir dan Jaringan Internasional

Zarfan menyebut bahwa pengalaman magang sangat berharga karena ia belajar langsung dari sistem penjualan, layanan purnajual, hingga bimbingan dari para senior perusahaan.

Mahasiswa PNJ lainnya, Safa, juga merasakan manfaat serupa saat belajar di Universitas Politeknik Liuzhou, khususnya dalam penggunaan teknologi tinggi seperti virtual reality dalam pelatihan teknik.

Sejak tahun 2022, LiuGong bekerja sama dengan Universitas Politeknik Liuzhou dan sejumlah politeknik di Indonesia—termasuk di Jakarta, Palembang, dan Padang—untuk mendukung pendidikan kejuruan di bidang peralatan konstruksi berat.

LiuGong kini menjajaki perluasan kerja sama ke Politeknik Negeri Balikpapan dan Universitas Hasanuddin di Makassar.

Manajer purnajual LiuGong Indonesia, Syahdan, menyatakan bahwa lebih dari 210 mahasiswa telah mengikuti program pelatihan, dengan 40 di antaranya mendapatkan beasiswa dan magang ke Liuzhou, 15 telah bekerja di LiuGong Indonesia, dan 21 lainnya tengah magang.

Tak hanya mahasiswa, dosen dari Indonesia juga diberi kesempatan mengikuti pelatihan teknik mutakhir di China, seperti yang dialami Naufal, dosen PNJ, yang mengamati penerapan teknologi ramah lingkungan dalam peralatan berat, termasuk mesin pembakaran dalam dan versi electric vehicle (EV)-nya.

Safa menambahkan bahwa program ini tak hanya memperkuat keterampilan teknis, tapi juga menjadi sarana pertukaran budaya dan menjalin persahabatan dengan pemuda dari berbagai negara seperti Afghanistan, Pakistan, dan India.

Direktur Bidang Pertukaran Internasional Universitas Politeknik Liuzhou, Wei Linhua, menegaskan bahwa kerja sama ini turut membantu pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terampil untuk perusahaan LiuGong di luar negeri.

Ke depan, LiuGong berencana membangun platform pendidikan khusus untuk Indonesia yang menargetkan lebih dari 500 mahasiswa per angkatan, serta membuka mata kuliah terkait elektrifikasi seiring perkembangan industri masa depan.

Penulis :
Balian Godfrey