Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

NATO Dorong Investasi Besar dalam Pertahanan, Fokus pada Rudal dan Sistem Komando

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

NATO Dorong Investasi Besar dalam Pertahanan, Fokus pada Rudal dan Sistem Komando
Foto: Markas NATO di Brussel, Belgia (sumber: Xinhua/Zhao Dingzhe/am)

Pantau - Para menteri pertahanan negara-negara anggota NATO berkumpul di Brussel, Belgia, pada Kamis (5/6/2025) untuk membahas peningkatan kemampuan militer nasional guna menghadapi potensi ancaman keamanan di masa mendatang.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyebut pertemuan ini sebagai momen penting dalam menentukan arah kebijakan pertahanan aliansi ke depan.

Ia menegaskan bahwa keputusan yang diambil akan menjadi fondasi bagi pengeluaran pertahanan dalam beberapa tahun ke depan.

Rutte menyatakan harapannya agar seluruh menteri menyetujui target kemampuan militer yang baru dan komprehensif.

Ia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan tiap negara anggota dalam mempertahankan diri, mempersiapkan kemungkinan konflik, dan mencegah agresi.

"Kita harus berinvestasi dalam sistem pertahanan udara kita. Kita harus berinvestasi dalam rudal jarak jauh kita. Kita harus berinvestasi dalam kekuatan darat yang dapat bermanuver dan sistem komando serta pengendalian. Semua ini harus terjadi", ujar Rutte dalam pernyataannya.

Ia juga menegaskan perlunya "investasi besar" yang merata di seluruh negara anggota NATO.

Rutte menyampaikan bahwa proposal lengkap mengenai pengeluaran pertahanan dan rencana investasi baru akan diumumkan dalam konferensi pers usai pertemuan.

"Apa yang akan kita putuskan di Den Haag akan menentukan berapa banyak yang akan kita belanjakan untuk pertahanan ke depannya. Rencana investasi pertahanan yang baru, tentu saja, didasarkan pada kebutuhan kita akan sarana dan prasarana militer", lanjutnya.

"Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memutuskan sasaran kemampuan pada hari ini. Dari sana, kita akan menilai celah-celah yang ada", pungkas Rutte.

AS Desak Negara Anggota Tingkatkan Kontribusi Pertahanan

Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, turut menegaskan pentingnya peningkatan belanja militer dari seluruh negara anggota.

"Setiap negara harus berkontribusi sebesar 5 persen untuk menghadapi ancaman. Ini tidak mungkin hanya dengan mencintai bendera kita, tapi juga memiliki formasi siap tempur, sebuah kekuatan yang benar-benar dapat menghadapi serangan", ujar Hegseth.

Ia menambahkan bahwa perdamaian hanya dapat dicapai melalui kekuatan dan pencegahan yang nyata.

Hegseth juga menggarisbawahi bahwa ketergantungan pada Amerika Serikat tidak boleh menjadi strategi pertahanan utama negara-negara lain dalam aliansi.

Penulis :
Leon Weldrick