
Pantau - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengecam keras aksi protes yang berujung kekerasan di Los Angeles pada Senin, 9 Juni 2025, serta menyerukan kepada komunitas Meksiko di Amerika Serikat untuk tidak terprovokasi oleh situasi yang memanas.
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di televisi, Sheinbaum menyatakan bahwa kekerasan tidak dapat dijadikan sebagai bentuk perjuangan yang sah.
Ia mengatakan, "Kami tidak menyetujui tindakan kekerasan yang terjadi di negara tersebut sebagai bentuk protes. Membakar mobil polisi lebih menyerupai aksi provokasi daripada bentuk perlawanan. Harus dipahami dengan jelas: kami mengecam segala bentuk kekerasan, dari mana pun asalnya."
Sheinbaum melanjutkan, "Kami menyerukan kepada komunitas Meksiko untuk bertindak secara damai dan tidak menyerah pada provokasi."
Pemerintah Meksiko, lanjutnya, tetap berkomitmen melindungi hak-hak warga Meksiko di luar negeri tanpa memandang status migrasi mereka.
Ia menegaskan bahwa proses imigrasi harus dijalankan sesuai hukum, seraya meminta otoritas AS menjunjung tinggi martabat manusia dan supremasi hukum.
"Dengan hormat namun tegas, kami meminta otoritas Amerika Serikat untuk memastikan seluruh prosedur migrasi dijalankan sesuai proses hukum yang berlaku, dengan tetap menjunjung tinggi martabat manusia dan supremasi hukum," tegas Sheinbaum.
Ia juga menyampaikan bahwa Meksiko akan memanfaatkan seluruh jalur diplomatik dan hukum untuk menolak praktik yang mengkriminalisasi migrasi dan membahayakan komunitas Meksiko di AS.
Kerusuhan di Los Angeles dipicu oleh razia besar-besaran oleh agen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) pada Sabtu, 7 Juni 2025, di pusat kota untuk mengidentifikasi imigran ilegal.
Aksi tersebut memicu bentrokan antara aparat dan demonstran, dan memunculkan reaksi keras dari berbagai pihak.
Sebagai respons, Presiden AS Donald Trump mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles pada Minggu, 8 Juni.
Pada Senin, 9 Juni, PBB juga menyampaikan keprihatinan dan menyerukan agar tidak terjadi militerisasi lebih lanjut dalam penanganan situasi tersebut.
Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan, "Kami tentu berharap bahwa semua pihak di lapangan akan meredakan situasi ... Kami tidak ingin melihat militerisasi lebih lanjut dalam situasi ini."
- Penulis :
- Balian Godfrey