Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Internet Gaza Terputus, Warga Tak Bisa Akses Peringatan Serangan dan Bantuan Kemanusiaan Terhambat

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Internet Gaza Terputus, Warga Tak Bisa Akses Peringatan Serangan dan Bantuan Kemanusiaan Terhambat
Foto: Putusnya internet di Gaza memperparah krisis kemanusiaan, warga kesulitan akses informasi dan bantuan terhambat(Sumber: Xinhua).

Pantau - Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa pemutusan akses internet di Jalur Gaza sangat membatasi kemampuan warga untuk menerima peringatan militer dari Israel serta mengakses informasi penyelamatan nyawa.

Militer Israel sebelumnya telah mengunggah peta yang menandai zona berbahaya di Gaza, namun warga tidak bisa mengaksesnya karena koneksi internet telah terputus total.

Koneksi internet hilang sejak Kamis (12/6/2025) setelah kabel serat optik terakhir yang melayani wilayah tengah dan selatan Gaza rusak parah.

Krisis Informasi dan Blokade Bantuan

OCHA menekankan bahwa pemulihan koneksi internet sangat mendesak guna mendukung tanggap darurat dan komunikasi warga dengan layanan kemanusiaan.

Namun, upaya perbaikan kabel serat optik terus dihalangi oleh otoritas Israel, yang telah menolak lebih dari 20 permohonan perbaikan sejak April.

Selain itu, Israel juga menolak banyak gerakan kemanusiaan yang ditujukan untuk membantu warga Gaza.

Akibatnya, mitra kemanusiaan tidak dapat berkoordinasi secara efektif, sementara warga Gaza tetap terisolasi dari informasi penting.

Blokade bahan bakar oleh Israel yang telah berlangsung lebih dari 100 hari juga mengancam layanan esensial seperti ruang perawatan intensif, air bersih, sanitasi, dan peralatan telekomunikasi.

Pelanggaran Terhadap Warga Kelaparan dan Petugas Kemanusiaan

Tom Fletcher, Under-Secretary General PBB untuk Urusan Kemanusiaan, menyatakan bahwa pembunuhan dan penyerangan terhadap warga yang kelaparan dan petugas kemanusiaan merupakan pelanggaran serius.

Ia mengatakan bahwa orang-orang yang sedang antre makanan dilaporkan ditembaki oleh pasukan Israel, terutama di sekitar pusat distribusi Gaza Humanitarian Foundation (GHF).

GHF melaporkan bahwa staf mereka, yang sedang mendistribusikan bantuan makanan yang telah disetujui oleh Israel dan didukung oleh AS, menjadi korban tewas, luka-luka, atau bahkan ditangkap oleh Hamas.

Pada hari Kamis, konvoi bantuan kemanusiaan PBB dicegat oleh kelompok bersenjata Palestina, membahayakan staf dan sopir.

Dari 18 upaya koordinasi pergerakan bantuan pada hari yang sama, delapan gagal, empat dibatalkan karena alasan keamanan dan logistik, dan hanya enam yang berhasil.

Fletcher memperingatkan bahwa tanpa akses bantuan secara besar-besaran, risiko kelaparan, kekacauan, dan kematian akan terus meningkat.

Ia menegaskan bahwa “kelaparan tidak boleh diatasi dengan peluru” dan pekerja kemanusiaan harus diizinkan menjalankan tugas mereka.

Penulis :
Balian Godfrey