Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Frans Seda Award 2025 Apresiasi Generasi Muda Penggerak Pendidikan dan Kemanusiaan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Frans Seda Award 2025 Apresiasi Generasi Muda Penggerak Pendidikan dan Kemanusiaan
Foto: (Sumber: Yayasan Atma Jaya dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya bekerja sama dengan Frans Seda Foundation menyelenggarakan Frans Seda Award 2025 untuk mengapresiasi insan muda Indonesia yang menunjukkan dedikasi luar biasa dalam bidang pendidikan dan kemanusiaan. ANTARA/HO-Yayasan Atma Jaya)

Pantau - Penghargaan Frans Seda Award 2025 diberikan kepada generasi muda yang menunjukkan dedikasi luar biasa dalam bidang pendidikan dan kemanusiaan, dalam seremoni yang berlangsung pada Jumat, 5 Desember 2025 di Kampus Semanggi, Jakarta.

Apresiasi Bagi Penggerak Sosial Muda Indonesia

Frans Seda Award 2025 diselenggarakan oleh Yayasan Atma Jaya dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya bekerja sama dengan Frans Seda Foundation.

Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap semangat dan keteladanan Frans Seda (1926–2009), seorang negarawan, pendidik, dan pelayan gereja yang mengabdikan hidupnya untuk Tuhan dan Tanah Air.

"Penganugerahan ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat luas untuk mengenal karya-karya inspiratif generasi muda serta mendorong lebih banyak inisiatif yang mempromosikan pendidikan berkualitas dan keberpihakan pada kelompok rentan," demikian disampaikan penyelenggara.

Ketua Panitia Frans Seda Award 2025, Dr. Angela Oktavia Suryani, menegaskan bahwa penghargaan ini juga menjadi ruang perjumpaan para penggerak sosial muda.

"Frans Seda Award ingin mengenali, menguatkan, dan memperluas dampak para pelaku perubahan muda Indonesia. Semangat Frans Seda hidup melalui karya mereka," ungkapnya.

Para Finalis dan Pemenang Frans Seda Award 2025

Terdapat enam kandidat terbaik Frans Seda Award 2025 yang berasal dari berbagai wilayah, yakni Larantuka dan Sumba Barat (NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Depok (Jawa Barat).

Untuk kategori pendidikan, para finalis adalah Empriani Maria Ina Magi (Sekolah Alam Dyatame), Ima Novita Siregar (Alusi Tao Toba), dan Magdalena Oa Eda Tukan (Simpasio Institute).

Sementara itu, untuk kategori kemanusiaan, finalisnya meliputi Dissa Syakina Ahdanisa (Deaf Café Finger Talk & Deaf Car Wash), Mariana Noda Ngara (Relawan SOPAN), dan Muhammad Aripin (Rumah Kreatif dan Pintar).

Para finalis telah menjalankan kerja nyata dalam isu pendidikan komunitas, pemberdayaan perempuan dan disabilitas, arsip budaya, literasi, serta pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat.

Mereka menjadi contoh nyata kepedulian sosial yang diwujudkan dalam tindakan dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan harapan.

Setelah melalui proses seleksi ketat, Empriani Maria Ina Magi dinobatkan sebagai pemenang kategori Pendidikan, dan Dissa Syakina Ahdanisa sebagai pemenang kategori Kemanusiaan.

Dewan juri juga memilih Muhammad Aripin sebagai pemenang favorit Frans Seda Award 2025.

Dewan Juri dari Berbagai Latar Belakang

Dewan juri Frans Seda Award 2025 terdiri dari akademisi, tokoh masyarakat, dan jurnalis, yakni Prof. Rosdiana Sijabat, S.E., M.Si. (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya), Pandu Satria Jati Bonifasius, S.IP, M.Si (Yayasan Bhumiksara), Hasanuddin Ali (Nahdlatul Ulama), Haryo Damardono (Harian Kompas), Prof. Dr. Yustinus Budi Hermanto, M.M., dan Prof. Dr. B.S. Kusbiantoro (APTIK).

Penulis :
Aditya Yohan