Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

IAEA: Serangan Israel Rusak Parah Fasilitas Nuklir Iran di Natanz dan Isfahan, Iran Tuding Kejahatan Perang

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

IAEA: Serangan Israel Rusak Parah Fasilitas Nuklir Iran di Natanz dan Isfahan, Iran Tuding Kejahatan Perang
Foto: IAEA: Serangan Israel Rusak Parah Fasilitas Nuklir Iran di Natanz dan Isfahan, Iran Tuding Kejahatan Perang(Sumber: ANTARA/Anadolu/py/am.)

Pantau - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi bahwa serangan militer Israel telah menyebabkan kerusakan serius pada sejumlah fasilitas nuklir Iran, termasuk kompleks penting di Natanz dan Isfahan.

“Sejak awal operasi, telah terjadi sejumlah serangan. Pertama, fasilitas penting di Natanz terkena serangan hebat, dengan seluruh aula pengayaan di atas tanah hancur total,” ungkap Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi.

Fasilitas Nuklir Iran Jadi Sasaran Utama

Grossi menjelaskan bahwa selain kerusakan pada aula pengayaan di Natanz, gardu listrik dan infrastruktur daya di lokasi tersebut juga hancur. Hal ini berdampak langsung pada aktivitas pengayaan uranium bawah tanah yang dianggap vital oleh Iran.

“Kompleks nuklir di Isfahan juga berulang kali diserang, dengan beberapa bangunan terdampak,” tambahnya.

Satu-satunya fasilitas yang tampaknya belum rusak parah adalah kompleks Fordow, yang lokasinya berada jauh di bawah tanah, tersembunyi di dalam pegunungan.

Meski mengalami kerusakan serius, IAEA menegaskan bahwa hingga kini belum ditemukan bukti bahwa Iran tengah menjalankan program senjata nuklir aktif. “Iran menegaskan bahwa program nuklirnya tidak memiliki dimensi militer, dan intelijen AS juga menyimpulkan hal serupa,” ujar Grossi.

Iran Balas Serangan, Dunia Serukan Penahanan Diri

Serangan besar-besaran ini dilancarkan Israel melalui operasi militer bertajuk Rising Lion pada Jumat (13/6) dini hari. Targetnya mencakup berbagai situs militer dan nuklir strategis Iran, termasuk Natanz, Fordow, dan bahkan wilayah Teheran.

Serangan udara itu juga menewaskan sejumlah pejabat militer senior Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata, komandan IRGC, serta beberapa ilmuwan nuklir.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan tersebut sebagai “kejahatan” dan memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “nasib yang pahit dan mengerikan”.

Sebagai respons, Iran melalui Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan operasi balasan True Promise III pada Jumat malam, menargetkan instalasi militer di wilayah Israel.

Aktivis HAM dan mantan Duta Besar Inggris, Craig Murray, menilai Iran telah menunjukkan “sikap yang sangat bertanggung jawab dan sabar” meskipun menerima berbagai provokasi.

Penulis :
Balian Godfrey