
Pantau - Amerika Serikat menyetujui penjualan sistem panduan amunisi senilai 510 juta dolar AS atau sekitar Rp8,24 triliun kepada Israel di tengah meningkatnya ketegangan militer di kawasan Timur Tengah.
Penjualan tersebut diumumkan oleh Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) pada Senin, 30 Juni 2025.
"Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan yang menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing kepada Pemerintah Israel berupa Peralatan Panduan Amunisi dan Dukungan Amunisi serta peralatan terkait dengan perkiraan biaya 510 juta dolar AS," tulis pernyataan DSCA.
Transaksi ini mencakup 3.845 unit peralatan panduan untuk bom BLU-109 seberat 2.000 pon dan 3.280 unit peralatan untuk bom MK 82 seberat 500 pon.
Iran Desak PBB Tindak Israel dan AS atas Aksi Agresi
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengecam keras keputusan tersebut dan mengirim surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Dalam surat yang juga disebarkan melalui saluran resmi Telegram-nya, Araghchi meminta agar Dewan Keamanan PBB menyatakan Israel dan Amerika Serikat sebagai pihak yang memulai tindakan agresi terhadap Iran.
"Kami secara resmi meminta agar Dewan Keamanan untuk mengakui rezim Israel dan Amerika Serikat sebagai inisiator tindakan agresi dan mengakui tanggung jawab mereka, termasuk pembayaran kompensasi dan reparasi," tulis Araghchi.
Ia juga menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk mencegah terulangnya serangan sejenis di masa mendatang.
Ketegangan antara Iran dan Israel memuncak sejak Israel meluncurkan operasi militer terhadap Iran pada malam 13 Juni 2025.
Israel menuduh Iran menjalankan program nuklir militer rahasia dan menyasar fasilitas nuklir, jenderal militer, fisikawan nuklir, serta pangkalan udara.
Iran membantah tuduhan tersebut dan melancarkan serangan balasan.
Ketegangan berlangsung selama 12 hari, hingga Amerika Serikat ikut terlibat dengan menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan