Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan pembicaraan telepon pada Selasa, 1 Juli 2025, yang menjadi percakapan pertama mereka dalam tiga tahun terakhir.
Ketua Komite Urusan Internasional Duma Rusia, Leonid Slutsky, menyebut percakapan ini sebagai tanda bahwa diplomasi Eropa mulai bangkit kembali.
"Pembicaraan antara presiden Rusia dan Prancis adalah yang pertama dalam tiga tahun terakhir, adalah tanda bahwa diplomasi Eropa tengah terbangun dari koma," ujarnya.
Rusia Tegaskan Bukan Pihak yang Memutus Kontak Diplomatik
Leonid Slutsky menegaskan bahwa Rusia bukan pihak yang memutus komunikasi diplomatik, melainkan kelompok "elang" Eropa—istilah yang merujuk pada pihak-pihak yang condong pada pendekatan konfrontatif dalam politik—yang memilih jalur konfrontasi dibandingkan dialog.
Dalam percakapan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah isu internasional penting, terutama ketegangan di Timur Tengah.
"Para pemimpin (Putin, Macron) membahas secara terperinci situasi di Timur Tengah dalam konteks konfrontasi Iran-Israel dan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran," menurut laporan yang dikutip dari Sputnik dan RIA Novosti.
Putin dan Macron sepakat untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka serta berkoordinasi dalam menentukan posisi masing-masing terkait perkembangan situasi di kawasan tersebut.
Percakapan ini dinilai sebagai langkah awal yang potensial untuk meredakan ketegangan geopolitik dan mengaktifkan kembali jalur diplomasi antara Rusia dan negara-negara Eropa Barat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf
