Pantau - Wakil Presiden Iran, Mohammad Reza Aref, menyatakan bahwa Iran siap membantu negara lain dalam pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai, sejalan dengan komitmen negaranya terhadap prinsip non-proliferasi.
"Kami yakin bahwa selain memenuhi kebutuhan kami, kami dapat membantu negara lain menggunakan energi nuklir yang damai," ungkap Aref pada Rabu, 2 Juli 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah ketegangan geopolitik menyusul konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang berlangsung selama hampir dua pekan.
Iran Tegaskan Ketahanan Program Nuklir
Pada hari yang sama, Direktur Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, menyampaikan bahwa program nuklir Iran tidak bisa dihancurkan melalui pengeboman.
Pernyataan Eslami menanggapi operasi militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam 13 Juni, yang didasari tuduhan bahwa Teheran menjalankan program nuklir militer rahasia.
Iran membantah tuduhan tersebut dan membalas dengan serangan, yang memicu konflik selama 12 hari.
Amerika Serikat juga terlibat dalam eskalasi, dengan satu kali serangan ke fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni.
Sebagai respons, Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar pada malam berikutnya.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 23 Juni bahwa Iran dan Israel telah menyetujui gencatan senjata.
Gencatan senjata mulai berlaku pada 24 Juni, dengan seruan dari Trump kepada kedua belah pihak untuk menjaga komitmen dan tidak melakukan pelanggaran lebih lanjut.
- Penulis :
- Aditya Yohan
