
Pantau - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam kerja sama ASEAN Plus Three (APT), terutama menghadapi meningkatnya ancaman krisis pangan dan gejolak global yang semakin tidak pasti.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan APT terbaru, merespons laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) serta Program Pangan Dunia PBB (WFP) yang menunjukkan kondisi rawan kelaparan kian memburuk di kawasan Asia.
Dorong Penguatan Cadangan Beras dan Rantai Pasok
“Untuk itu, Indonesia sepakat meningkatkan Cadangan Beras Darurat APT sebagai platform strategis lebih dari sekadar distribusi darurat, namun juga mencakup pertanian berkelanjutan dan koordinasi rantai pasok yang lebih baik,” ujar Sugiono.
Dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, disampaikan bahwa ketahanan pangan kawasan masih rentan akibat kesenjangan struktural, gangguan rantai pasok, serta disrupsi iklim.
Sugiono menambahkan bahwa lonjakan harga pangan dan inflasi telah memperburuk akses masyarakat terhadap pangan bergizi, khususnya bagi keluarga rentan.
Sebagai respons, Indonesia juga mendorong penguatan Sistem Informasi Keamanan Pangan ASEAN (AFSIS), serta memperkuat kolaborasi pemerintah dengan sektor swasta untuk menjamin distribusi dan produksi pangan yang lebih tangguh.
APT Dianggap Mampu Hadapi Krisis, Solidaritas Kawasan Jadi Kunci
Sugiono mengingatkan bahwa APT sebelumnya berhasil membantu kawasan keluar dari krisis ekonomi pada 1997 dan 2008, sehingga solidaritas kawasan harus kembali diperkuat untuk menghadapi tantangan saat ini.
“Solidaritas dan kerja sama antara kita memainkan peran yang penting dalam menjaga ketahanan ekonomi kawasan,” tegasnya.
Ia juga menyerukan agar ASEAN Plus Three terus menjadi “jangkar bagi perdamaian dan stabilitas” di tengah meningkatnya ketegangan global dan perubahan geopolitik.
“Di tengah dunia yang semakin tidak pasti, kita harus memastikan jangkar kita ini jadi semakin kuat dalam mengatasi tantangan global. Kawasan kita tak bisa diabaikan,” ujarnya.
Indonesia pun menyambut baik dukungan yang diberikan oleh negara-negara mitra “Plus Three” — yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan — terhadap mekanisme kerja ASEAN dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
- Penulis :
- Aditya Yohan