
Pantau - Israel berencana mempertahankan kehadiran militernya di sekitar kota Rafah, Gaza selatan, sebagai bagian dari persiapan membangun kamp pengungsian besar bagi ratusan ribu warga Palestina.
Israel Pertahankan Posisi Militer di Selatan Gaza
Menurut laporan saluran televisi Israel, Channel 12, yang dikutip oleh Anadolu pada Jumat (11/7), Israel bersikeras mempertahankan posisi militernya sekitar 2 hingga 3 kilometer di utara Koridor Philadelphi, wilayah strategis di perbatasan Gaza dan Mesir.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Israel telah mengajukan peta penarikan terbaru dari Gaza yang mencakup rencana penarikan dari Koridor Morag, yang memisahkan Khan Younis dan Rafah.
Namun, meskipun ada rencana penarikan sebagian pasukan, Israel tetap akan mempertahankan kendali penuh atas kota Rafah.
Channel 12 juga mengutip pernyataan seorang perwira militer Israel yang mengatakan bahwa "para pejuang Hamas masih bergerak relatif cepat", ungkapnya.
Pejuang Hamas juga disebut "mampu memulihkan kekuatan", menandakan bahwa mereka masih memberikan perlawanan signifikan terhadap operasi militer Israel.
Israel Gagal Kuasai Gaza Sepenuhnya, Korban Sipil Terus Bertambah
Pasukan Israel mengakui bahwa Hamas telah “menunjukkan ketahanan” dalam menghadapi serangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Israel sejauh ini “gagal” membangun kendali penuh atas wilayah Gaza, meskipun telah melancarkan operasi darat dan udara secara masif.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 57.800 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan tanpa henti ini telah menghancurkan infrastruktur Gaza secara luas dan menjadikan wilayah tersebut nyaris tidak dapat dihuni.
Di sisi lain, pembicaraan mengenai gencatan senjata masih berlangsung di Doha, ibu kota Qatar, meskipun belum ada hasil konkret yang diumumkan hingga saat ini.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti