
Pantau - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres membentuk panel pakar ilmiah independen yang akan mempelajari dampak fisik dan sosial dari perang nuklir, sebagai respons terhadap meningkatnya risiko konflik bersenjata nuklir di era saat ini.
Panel Dibentuk Akibat Meningkatnya Ancaman Nuklir
Pembentukan panel ini diumumkan dalam taklimat harian oleh Farhan Haq, wakil juru bicara Sekjen PBB, yang menyebut ancaman perang nuklir kini dinilai lebih tinggi dibanding masa setelah Perang Dingin.
Panel ini beranggotakan 21 ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu dan kawasan dunia.
Mereka ditugaskan untuk menelaah dampak perang nuklir secara komprehensif, mulai dari skala lokal, regional, hingga global.
Kajian ini akan mencakup konsekuensi dalam jangka waktu harian, mingguan, hingga dekade setelah potensi perang nuklir.
Jadwal Pertemuan dan Tujuan Laporan
Pertemuan perdana panel dijadwalkan berlangsung pada September 2025.
Laporan akhir hasil kajian akan disampaikan ke Majelis Umum PBB pada tahun 2027 sebagai bagian dari upaya global meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terhadap bencana nuklir.
Langkah ini menandai komitmen PBB dalam mengedepankan pendekatan ilmiah terhadap isu keamanan internasional dan memperkuat upaya perlucutan senjata global.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf