Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Legislator Rusia Desak WhatsApp Hengkang, Meta Disebut Organisasi Ekstremis

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Legislator Rusia Desak WhatsApp Hengkang, Meta Disebut Organisasi Ekstremis
Foto: (Sumber: Logo WhatsApp terlihat dalam acara "WhatsApp MSE Summit 2023" di Jakarta, Selasa (27/6/2023). ANTARA/Livia Kristianti.)

Pantau - Seorang legislator Rusia menyerukan agar WhatsApp hengkang dari negara tersebut, menyusul kemungkinan aplikasi pesan itu masuk dalam daftar perangkat lunak terlarang di Rusia.

WhatsApp Terancam Dilarang karena Asal-usul Asing

Wakil Kepala Komite Teknologi Informasi di Majelis Rendah Parlemen Rusia, Anton Gorelkin, menyampaikan bahwa WhatsApp harus bersiap meninggalkan Rusia.

Pernyataan itu disampaikan pada Jumat, 18 Juli 2025 waktu setempat, dan dilaporkan oleh Endgadget serta Fox News.

Gorelkin menilai langkah tersebut sejalan dengan kebijakan baru Presiden Vladimir Putin yang membatasi penggunaan perangkat lunak buatan luar negeri, khususnya dari negara-negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Aturan ini diterbitkan pada Juni 2025 sebagai bagian dari upaya memperbanyak penggunaan layanan digital lokal di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Meta, induk perusahaan WhatsApp, telah lebih dulu dikategorikan sebagai organisasi ekstremis oleh pemerintah Rusia.

Sebelumnya, dua layanan lain milik Meta, yakni Facebook dan Instagram, telah diblokir di Rusia sejak tahun 2022, menyusul invasi ke Ukraina.

Wacana Pengalihan ke Aplikasi Lokal Picu Perdebatan

Menurut Gorelkin, jika WhatsApp berhenti beroperasi di Rusia, maka pengguna dapat dialihkan ke aplikasi perpesanan lokal buatan dalam negeri.

Ia juga menyarankan strategi serupa yang pernah digunakan terhadap YouTube, yakni menurunkan kecepatan akses aplikasi secara bertahap agar pengguna beralih ke alternatif lokal.

Namun, rencana ini memicu perdebatan publik.

Beberapa kalangan khawatir bahwa aplikasi buatan lokal akan digunakan pemerintah untuk memantau aktivitas dan komunikasi warga.

Meski demikian, Gorelkin tetap mendesak agar negara lebih agresif dalam menggantikan layanan asing dengan sistem digital nasional.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi digitalisasi Rusia yang menekankan pada kedaulatan teknologi dan pengendalian informasi dalam negeri.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti