Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Presiden AS Donald Trump Pastikan Kirim Hampir 200 Surat Tarif Dagang ke Mitra Global

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Presiden AS Donald Trump Pastikan Kirim Hampir 200 Surat Tarif Dagang ke Mitra Global
Foto: (Sumber: Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan sebelum berangkat ke Inggris di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, pada 25 Juli 2025. (Xinhua/Hu Yousong)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan mengirim hampir 200 surat kepada para mitra dagangnya sebagai bagian dari kebijakan tarif perdagangan yang baru.

Pernyataan ini disampaikan Trump pada Jumat, 25 Juli 2025, di hadapan para wartawan sebelum keberangkatannya ke Inggris dari Gedung Putih, Washington, D.C.

Trump menegaskan bahwa, "Ketika surat itu dikirim, itu adalah sebuah kesepakatan, dan kami akan mengirim mungkin hampir 200 surat," ungkapnya di hadapan media.

Ia menjelaskan bahwa surat-surat tersebut menjadi tanda bahwa negara-negara yang menerima surat itu telah setuju untuk membayar tarif baru. "Mereka sudah mendapatkan kesepakatan. Sudah selesai. Mereka akan membayar tarif itu, dan itu pada dasarnya adalah sebuah kontrak," ia mengungkapkan.

Trump juga menambahkan bahwa tarif yang dikenakan akan dipertahankan pada tingkat "minimal" tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang rincian besarannya.

AS Telah Kirim Surat Ancaman Tarif Sejak Awal Tahun

Amerika Serikat sebelumnya telah mengirim puluhan surat kepada negara mitra dagang yang berisi pemberitahuan ancaman penerapan tarif impor, yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus.

Kebijakan tarif ini pertama kali diumumkan oleh pemerintahan Trump pada 2 April 2025. Namun, seiring reaksi negatif dari pasar keuangan serta kekhawatiran akan inflasi, pendekatan pemerintah terhadap kebijakan ini sempat melunak.

Respons Global Didominasi Penolakan

Kebijakan sepihak Amerika Serikat menuai kritik keras dari berbagai negara yang menjadi mitra dagang.

Banyak negara menyatakan penolakan terhadap surat ancaman tarif tersebut dan menganggap langkah AS dapat mengganggu kestabilan perdagangan internasional.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf