
Pantau - Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menegaskan komitmen ASEAN dan Jepang terhadap sistem perdagangan yang transparan, adil, terbuka, dan berbasis aturan dalam Dialog ke-17 ASEAN-Jepang yang digelar di Jakarta pada Selasa, 29 Juli 2025.
Komitmen Perdagangan di Bawah AJCEP dan RCEP
Kao menyatakan, "ASEAN dan Jepang telah menegaskan kembali komitmen bersama kami terhadap sistem perdagangan yang transparan, adil, terbuka, dan berbasis aturan melalui implementasi AJCEP dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang efektif."
AJCEP atau ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership merupakan perjanjian yang mulai berlaku sejak 2008 dan terus menjadi pilar penting kerja sama ekonomi kedua belah pihak.
Ia menambahkan bahwa ketahanan komunitas bisnis kini bukan hanya soal bertahan menghadapi tantangan, melainkan juga mengubah kesulitan menjadi peluang baru.
Meski ketidakpastian tarif global menimbulkan kompleksitas operasional, kemitraan ASEAN-Jepang disebut tetap menjadi fondasi stabil melalui pengaturan perdagangan preferensial yang telah mapan.
"Di bawah AJCEP, bisnis Jepang mendapatkan manfaat dari pengurangan tarif yang signifikan pada sektor-sektor utama, sementara perusahaan-perusahaan ASEAN mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar Jepang yang canggih," ungkap Kao.
Kerangka kerja preferensial ini semakin bernilai karena mendukung upaya bisnis dalam mendiversifikasi rantai pasok serta mengeksplorasi peluang pasar baru di tengah dinamika perdagangan global.
Peran Strategis FJCCIA dan Agenda Ekonomi ASEAN-Jepang
Kao menekankan bahwa Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA) memiliki kontribusi besar dalam menopang kemitraan ekonomi ASEAN-Jepang.
"Mewakili ribuan bisnis Jepang di seluruh ASEAN, FJCCIA memainkan peran penting dalam memajukan integrasi ekonomi, mendorong inovasi, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan," ia menegaskan.
Dialog ke-17 ASEAN-Jepang kali ini mengusung tema Penciptaan Bersama untuk Masa Depan yang Sejahtera di Tengah Ketidakpastian Global.
Dalam forum tersebut, FJCCIA mengusulkan empat pilar utama untuk memperkuat daya tarik bisnis ASEAN, yakni rantai pasokan yang tangguh, ekonomi hijau dan berkelanjutan, ekonomi digital berbasis inovasi dan teknologi, serta pembangunan ASEAN yang inklusif.
- Penulis :
- Leon Weldrick