Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ilmuwan China Gunakan Satelit untuk Pantau Emisi Metana TPA Secara Global

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Ilmuwan China Gunakan Satelit untuk Pantau Emisi Metana TPA Secara Global
Foto: Foto udara dari drone menunjukkan ekskavator di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alue Lim menjelang Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Indonesia, 30 Mei 2025 (sumber: Xinhua/Fachrul Reza)

Pantau - Ilmuwan dari China berhasil mengembangkan metode baru dalam pemantauan emisi metana dari tempat pembuangan akhir (TPA) menggunakan teknologi pengindraan jauh satelit resolusi tinggi, sebuah terobosan yang dinilai membuka peluang baru dalam upaya pengurangan emisi global.

Pendekatan Satelit Tingkatkan Akurasi Pemantauan Emisi

Studi ini dipublikasikan pada Senin, 28 Juli 2025, di jurnal Nature Climate Change oleh tim peneliti dari Institut Penelitian Informasi Dirgantara (Aerospace Information Research Institute/AIR), bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Tim peneliti tersebut memelopori penggunaan pengindraan jauh satelit resolusi tinggi untuk mengukur emisi metana secara lebih akurat, terutama dari TPA, yang merupakan sumber metana antropogenik terbesar ketiga di dunia.

"Pengindraan jauh satelit memungkinkan kuantifikasi global emisi metana TPA yang seragam dengan resolusi spasiotemporal yang lebih tinggi dibanding metode tradisional. Pendekatan ini meningkatkan akurasi dan cakupan pemantauan sekaligus menawarkan solusi baru untuk pelacakan emisi metana global," ungkap mereka dalam publikasi tersebut.

Evaluasi Global Terhadap 102 TPA

TPA saat ini menyumbang sekitar 18 persen dari total emisi metana yang berkaitan dengan aktivitas manusia, namun metode pemantauan yang ada masih bergantung pada pengukuran lapangan dan estimasi berbasis model yang terbatas dalam cakupan, akurasi, dan efisiensi biaya.

Sebagai solusi, tim AIR menggunakan kombinasi resolusi spasial 30 meter, resolusi spektral 10 nanometer, algoritma matched-filter, serta teknik peningkatan massa terintegrasi untuk mengidentifikasi dan mengukur gumpalan metana.

Gumpalan metana sendiri didefinisikan sebagai struktur difusi menyerupai bulu yang terbentuk setelah gas dilepaskan dari sumber emisi.

Dalam studi ini, para peneliti mengukur laju emisi dari 102 TPA yang tersebar di berbagai wilayah dunia dan berhasil mendeteksi sebanyak 367 gumpalan metana yang valid.

"Ini menandai evaluasi sistematis berskala global pertama terhadap perbedaan emisi metana di bawah praktik-praktik pengelolaan TPA yang beragam. Studi ini memberikan dasar ilmiah untuk mengoreksi bias basis data emisi yang ada saat ini," ungkap peneliti dalam laporan tersebut.

Penulis :
Leon Weldrick