Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Setelah Kosong 2 Tahun, AS Pilih Dubes Baru Untuk Australia

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Setelah Kosong 2 Tahun, AS Pilih Dubes Baru Untuk Australia

Pantau.com - Amerika Serikat akhirnya mengirim Duta Besar untuk Australia, dan mengisi kekosongan selama dua tahun di Canberra. Dengan adanya penutupan sebagian dari kantor pemerintah di Washington DC, ada kekhawatiran para senator dari Kongres ke 115 tidak akan punya waktu untuk menyelesaikan urusan birokrasi yang belum tuntas.

Tapi tepat pada menit terakhir, mereka menyelesaikannya dengan menyetujui puluhan calon yang diajukan Presiden Donald Trump untuk mendapat penempatan, secara massal.

Mereka mungkin bertindak atas desakan Presiden Trump yang mengatakan dalam akun Twitternya, telah menunggu terlalu lama dan mengkaliam pempinan sejumlah negara telah mengkonfirmasi terkait penundaan tersebut.

Baca juga: Nah Lho, Kenapa Nih Kepolisian Lexington Berduka Sampai Selfi Menangis

Di antara nominasi tersebut adalah Arthur Culvahouse Jr, yang akan bertugas sebagai Duta Besar AS untuk Australia. Selain itu, Duta Besar AS untuk Kenya, Mongolia, Brunei, Azerbaijan, Yaman, Guyana dan Armenia juga mendapat persetujuan. Jika Culvahouse tidak dikonfirmasi hari Kamis (3/1/2019), pencalonannya akan berakhir, dan mungkin menyebabkan penundaan berminggu-minggu.

"Itu tentu saja berarti ia akan berada di Australia pada saat pemilu dan itu sangat penting. Pejabat tertinggi dari departemen luar negeri akan memiliki representasi terbaik dari apa yang terjadi di Australia" kata Bruce Wolpe, seorang peneliti tamu di Pusat Studi Amerika Serikat, seperti dilansir ABC News, Kamis (3/1/2019).

Posisi diplomatik, yang telah kosong sejak 2016, ini telah menjadi isu yang tidak menyenangkan dalam hubungan AS-Australia. AS mengalihkan calon pertamanya, Harry Harris, untuk bertugas di Korea Selatan ketika ketegangan dengan Korea Utara meningkat pada musim gugur ini. Beberapa pihak, termasuk mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, melihat langkah itu sebagai penghinaan diplomatik.

Baca juga: Tuntut Kesetaraan Gender Kuil Kerala, Jutaan Wanita India Long March Sepanjang 620 Km

"Menit terakhir, orang-orang yang berkepentingan dalam hubungan ini melakukan pekerjaan politik yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah itu. Ada eksekusi yang sangat baik pada tahap terakhir Senat. Jadi untuk semua alasan itu, ini adalah berita yang sangat baik." kata Wolpe.

Selama dua tahun terakhir, para pejabat di Canberra dan Washington DC telah mengesampingkan arti penting kekosongan Dubes di Canberra dan mengatakan hal itu berdampak kecil pada kekuatan hubungan AS-Australia.

Seorang juru bicara Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan pada hari Rabu (2 Januari 2019) bahwa Australia telah memiliki hubungan yang sangat baik dengan Kuasa Usaha AS, James Carouso, yang telah memberikan kepemimpinan yang kuat dan masukan yang dihargai. Meskipun demikian, berita konfirmasi itu kemungkinan akan disambut dengan hangat oleh kedua kubu politik di Australia.

Penulis :
Noor Pratiwi