
Pantau.com - Ketika berjalan-jalan di National Mall di Washington AS, Ralph Snake, anggota suku Ho-Chunk Nation di Wisconsin, dipaksa berhenti setiap beberapa meter untuk memunguti sampah yang sudah bertumpuk di hamparan rumput, yang biasanya dalam keadaan rapi.
Sampah-sampah sudah menumpuk sejak pemerintahan pusat menutup sebagian operasinya hampir dua minggu lalu karena perselisihan menyangkut anggaran. "Saya memutuskan untuk membersihkan bagian ini karena ini yang akan para warga Amerika lakukan," kata
Snake datang ke Ibu Kota AS untuk menyaksikan Sharice Davids diambil sumpah sebagai satu dari dua perempuan pertama keturunan warga asli Amerika yang menjadi anggota Kongres.
Baca juga: Jika AS Macam-macam Soal Sanksi, Kim: Kedaulatan Korut Lebih Penting dari Denuklirisasi
Penutupan sebagian, yang telah membuat banyak layanan pemerintah terhenti. Hingga kini belum ada tanda-tanda, proses itu akan berhenti.
Penutupan pemerintahan merupakan akibat dari kebuntuan antara kubu Demokrat, yang menguasai Dewan Perwakilan Rakyat, dan Presiden Donald Trump. Trump memaksa agar anggaran senilai USD5,6 miliar (sekitar Rp80,7 triliun) dikeluarkan untuk mendanai pembangunan dinding perbatasan.
Taman-taman nasional telah menutup tempat-tempat perkemahan karena khawatir toilet akan terlalu dipenuhi kotoran manusia. Ratusan ribu pegawai federal melakukan pekerjaan mereka tanpa dibayar.
Sistem pengadilan imigrasi, yang sudah kewalahan karena begitu banyak pekerjaan tertunda, sebagian besar juga terhenti.
Kemungkinan bahwa perselisihan itu akan berakhir masih belum jelas, bahkan setelah para pemimpin kongres mendatangi Gedung Putih pada Rabu.
Di Washington, 17 museum yang dikelola Smithsonian serta National Zoo tutup pada Rabu setelah kekurangan dana darurat. Taman Nasional Joshua Tree di California, yang terletak sekitar 209 kilometer sebelah timur Los Angeles, menjadi salah satu dari banyak taman nasional di seluruh negeri yang telah membatasi operasi.
Baca juga: Pertemuan Jilid II Trump-Kim Dilangsungkan Januari?
Joshua Tree National Park juga menutup beberapa perkemahan karena toilet di luar, yang tidak bisa dikosongkan karena kekurangan staf, sudah mencapai kapasitasnya sehingga menimbulkan kemungkinan bahaya bagi kesehatan.
Tidak seperti penutupan pemerintahan sebelumnya, kali ini masih banyak taman nasional yang tetap buka kendati tanpa ada staf yang mengumpulkan sampah serta membersihkan toilet.
Penutupan pemerintahan juga telah berdampak pada 62 pengadilan imigrasi di negara itu.
Ratusan hakim sementara dibebastugaskan dan hanya kasus-kasus yang berkaitan dengan imigran dalam penahanan yang disidangkan. Sementara itu, sekitar 800.000 pegawai pemerintah dirumahkan untuk sementara atau bekerja tanpa digaji sampai penutupan pemerintahan berakhir.
- Penulis :
- Widji Ananta