Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Jerman Perpanjang Kontrol Ketat Perbatasan hingga Setelah September 2025, Permohonan Suaka Turun Drastis

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Jerman Perpanjang Kontrol Ketat Perbatasan hingga Setelah September 2025, Permohonan Suaka Turun Drastis
Foto: (Sumber: Bundestag Jerman di Berlin, Jerman. ANTARA/Xinhua/Du Zheyu/aa.)

Pantau - Pemerintah Jerman memastikan akan memperpanjang kontrol ketat di perbatasan dengan negara-negara tetangga Uni Eropa setelah tenggat waktu berakhir pada September 2025, sebagai bagian dari upaya lanjutan untuk menekan arus migrasi ilegal.

Migran Ilegal Ditolak Masuk, Permohonan Suaka Turun 50 Persen

Menteri Dalam Negeri Jerman, Alexander Dobrindt, menyatakan bahwa langkah pengetatan perbatasan akan tetap diberlakukan.

"Kontrol perbatasan akan terus berlaku," ujarnya.

Dalam kebijakan ini, para migran tak berdokumen yang mencoba masuk ke wilayah Jerman akan terus ditolak masuk.

Surat kabar Bild melaporkan bahwa jumlah permohonan suaka di Jerman turun setengahnya dibandingkan tahun 2024.

Tercatat hanya 70.000 permohonan suaka dari Januari hingga Juni 2025, turun dari 140.000 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Majalah Die Welt mengungkapkan bahwa hampir 500 pencari suaka ditolak masuk dalam tiga bulan pertama setelah aturan diperketat.

Ribuan Ditolak Masuk, Ratusan Penyelundup Ditangkap

Sepanjang awal 2025, sekitar 12.400 orang tercatat mencoba masuk secara ilegal ke Jerman.

Sebanyak 9.500 orang di antaranya ditolak masuk atau langsung dideportasi oleh otoritas perbatasan.

Pemerintah juga mencatat keberhasilan dalam menindak jaringan penyelundupan manusia, dengan total 450 pelaku yang telah ditangkap.

Meski demikian, Jerman memberikan pengecualian bagi kelompok rentan.

Sebanyak 110 pelamar diizinkan masuk karena termasuk dalam kategori seperti anak-anak dan perempuan hamil.

Pada awal Mei 2025, Alexander Dobrindt mencabut perintah lisan kepada kepolisian yang sebelumnya melarang penolakan terhadap pencari suaka.

Kebijakan ini menjadi bagian dari paket langkah penanggulangan migrasi ilegal yang lebih komprehensif.

Penulis :
Aditya Yohan