Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kepala Staf Militer Israel Desak Netanyahu Terima Proposal Pertukaran Tahanan Demi Selamatkan Sandera

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kepala Staf Militer Israel Desak Netanyahu Terima Proposal Pertukaran Tahanan Demi Selamatkan Sandera
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Kehancuran Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py/am.))

Pantau - Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, Eyal Zamir, pada Minggu mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera menerima proposal pertukaran tahanan yang saat ini diajukan oleh mediator Mesir dan Qatar.

Zamir memperingatkan bahwa rencana pendudukan Kota Gaza yang sedang digulirkan pemerintah Israel membawa "risiko serius" terhadap keselamatan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Seruan tersebut datang di tengah meningkatnya tekanan dari keluarga sandera Israel yang menginginkan kesepakatan cepat demi memulangkan orang-orang tercinta mereka.

Ketegangan Politik dan Tekanan Keluarga Sandera

Pada Kamis sebelumnya, Netanyahu memerintahkan dimulainya kembali negosiasi untuk membebaskan seluruh sandera, namun tetap bersikeras melanjutkan rencana militer untuk menduduki Kota Gaza dan merelokasi penduduknya.

Pernyataan Netanyahu dinilai sebagai sinyal adanya peluang untuk mencapai kesepakatan baru, meskipun hingga kini mediator masih menunggu tanggapan resminya terhadap proposal yang diajukan Mesir dan Qatar.

Proposal yang diajukan kedua negara tersebut sebagian besar mengacu pada perjanjian sebelumnya yang telah disetujui oleh Israel dan baru-baru ini juga mendapatkan persetujuan dari Hamas.

Menurut laporan Channel 12, poin-poin utama dalam proposal tersebut meliputi penempatan ulang pasukan Israel di dekat perbatasan, pemberian akses bantuan kemanusiaan, serta gencatan senjata sementara selama 60 hari yang dibagi dalam dua tahap.

Tahap pertama mencakup pembebasan 10 sandera hidup dan 18 jenazah warga Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina, serta diskusi lanjutan mengenai kemungkinan gencatan senjata permanen.

"Ada kesepakatan di atas meja, dan itu harus diambil sekarang," ungkap Zamir dalam pernyataannya.

"Tentara telah menyediakan persyaratan untuk penyelesaiannya, dan keputusan sekarang ada di tangan Netanyahu," ia menambahkan.

Zamir menegaskan bahwa meskipun militer Israel memiliki kemampuan untuk menduduki Gaza, operasi semacam itu sangat berisiko bagi nyawa para sandera yang masih hidup.

Dukungan Keluarga Sandera dan Situasi Tahanan Palestina

Pernyataan dari Kepala Staf militer itu langsung disambut positif oleh keluarga para sandera.

"Kepala staf mencerminkan tuntutan mayoritas publik Israel akan perjanjian komprehensif yang memulangkan 50 sandera dan mengakhiri perang," ungkap perwakilan keluarga dalam pernyataan tertulis.

Berdasarkan estimasi pemerintah Israel, saat ini Hamas diyakini masih menyandera sekitar 50 orang, dengan 20 di antaranya dilaporkan masih hidup.

Di sisi lain, Israel menahan lebih dari 10.800 warga Palestina, dan laporan dari berbagai kelompok hak asasi manusia mengungkap adanya dugaan penyiksaan serta pengabaian medis terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Sementara itu, pada Jumat, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant Katz, secara resmi menyetujui rencana militer untuk pendudukan penuh Kota Gaza dan menjanjikan serangan besar-besaran serta penggusuran penduduk dari wilayah tersebut.

Penulis :
Ahmad Yusuf