
Pantau - Peneliti dari China bersama ilmuwan internasional mengembangkan model penurunan skala baru untuk memperkirakan curah hujan harian dengan resolusi tinggi, yang dapat digunakan untuk pemantauan bencana dan pengelolaan sumber daya air secara presisi.
Model SMPD-MERG Tingkatkan Akurasi Data Presipitasi
Tim peneliti berasal dari berbagai institusi terkemuka, termasuk Institut Bahaya Pegunungan dan Lingkungan (Institute of Mountain Hazards and Environment), Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) di Chengdu, Provinsi Sichuan, Universitas Sun Yat-sen di Provinsi Guangdong, serta kolaborator dari Spanyol dan Italia.
Model yang dikembangkan menggunakan pendekatan baru bernama soil moisture-based precipitation downscaling and merging (SMPD-MERG).
Metode ini menggabungkan teknik penurunan skala dan penggabungan data presipitasi berbasis kelembapan tanah untuk menghasilkan estimasi curah hujan yang lebih rinci dan akurat.
Menurut pernyataan resmi dari CAS, metode SMPD-MERG mampu memberikan gambaran detail mengenai variabilitas spasial presipitasi dalam berbagai kondisi musim, sesuatu yang tidak dimiliki oleh metode konvensional.
Potensi Besar untuk Mitigasi Bencana dan Pengelolaan Air
Model baru tersebut telah diuji terhadap pengukuran presipitasi global di wilayah tengah Semenanjung Iberia pada periode 2016 hingga 2018.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa resolusi spasial yang semula 10 kilometer dapat ditingkatkan menjadi hanya 1 kilometer.
Berbeda dari metode penurunan skala empiris terdahulu, pendekatan SMPD-MERG mempertimbangkan dinamika fisik proses presipitasi serta mampu mengintegrasikan keunggulan dari berbagai sumber data satelit secara lebih efektif.
Artikel penelitian menyebutkan bahwa metode ini memiliki potensi besar dalam menghasilkan data presipitasi berkualitas tinggi dengan resolusi spasial dan temporal yang lebih sesuai untuk aplikasi praktis.
Selama ini, data presipitasi dari satelit umumnya masih memiliki resolusi spasial yang tergolong kasar dan tidak memadai untuk kebutuhan teknis yang menuntut ketelitian tinggi.
Model ini diharapkan dapat mendukung pemantauan banjir bandang, sistem peringatan dini tanah longsor, serta pengelolaan presisi terhadap sumber daya air, yang semuanya sangat bergantung pada data curah hujan yang akurat dan rinci.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf