Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Baitul Mal Aceh Salurkan Bantuan Zakat Rp2,1 Miliar untuk Korban Bencana di Seluruh Aceh

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Baitul Mal Aceh Salurkan Bantuan Zakat Rp2,1 Miliar untuk Korban Bencana di Seluruh Aceh
Foto: (Sumber: Arsip - Amil BMA menyerahkan langsung bantuan bencana kepada korban kebakaran di pasar Lamno, Desa Pasar Lamno, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Kamis (5/6/2025). ANTARA/HO-Humas Baitul Mal Aceh)

Pantau - Baitul Mal Aceh (BMA) menyalurkan dana zakat dari senif gharimin sebesar Rp2,1 miliar kepada 825 mustahik yang terdampak bencana di berbagai wilayah Aceh sebagai bentuk respons tanggap darurat dan kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami musibah.

Hingga September 2025, total bantuan yang telah disalurkan BMA mencapai Rp2,145 miliar dengan sasaran penerima yang tersebar di seluruh Aceh.

Pernyataan ini disampaikan oleh Mukhlis Sya’ya, Anggota Badan BMA Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan.

"Program tersebut untuk meringankan beban masyarakat yang sedang menghadapi situasi sulit akibat kejadian yang tidak diduga seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, kebakaran, dan bencana alam lainnya," ujarnya.

Respons Cepat dan Tepat Sasaran

Program bantuan ini dilakukan dengan cara penyaluran langsung ke lokasi terdampak, agar dana zakat segera dapat dimanfaatkan oleh mustahik dalam masa darurat.

Mukhlis juga menambahkan bahwa program ini merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah Aceh melalui BMA terhadap warga yang mengalami musibah.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada para muzakki yang telah membayarkan zakat dan infaknya kepada BMA, sehingga BMA dapat menyalurkan bantuan tersebut kepada para mustahik," ungkapnya.

Plh Kepala Sekretariat BMA, Didi Setiadi, menegaskan bahwa bantuan ini juga merupakan bagian dari strategi mitigasi kebencanaan yang dilakukan secara cepat dan tepat.

"BMA berupaya hadir di tengah masyarakat pada saat-saat genting, agar mereka yang tertimpa musibah dapat segera bangkit dan melanjutkan kehidupannya," kata Didi.

Transparansi dan Solidaritas Sosial

Penyaluran bantuan dilakukan dengan mekanisme yang transparan, akuntabel, dan berdasarkan data hasil verifikasi lapangan, sehingga bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan.

Didi juga mengajak masyarakat untuk memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas sosial dalam menghadapi situasi bencana.

"Dengan kebersamaan diharapkan masyarakat yang terkena musibah dapat segera pulih, dan Aceh semakin tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan bencana di masa mendatang," tuturnya.

Bantuan ini diharapkan tidak hanya meringankan beban saat masa darurat, tetapi juga menumbuhkan semangat baru untuk bangkit dan membangun kembali kehidupan.

Penulis :
Aditya Yohan