Pantau - Mantan Menteri Perdagangan RI sekaligus pengusaha nasional, Gita Wirjawan, menekankan pentingnya peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dalam menempatkan posisi Indonesia secara strategis di panggung dunia.
"Dengan menempatkan posisi strategis Indonesia di dunia, Danantara memiliki potensi untuk menjalin kerja sama dengan institusi dunia bahkan hingga jangka 75 tahun," ujarnya dalam acara Meet The Leaders: Gita Wirjawan Bedah Peran Asia Tenggara dari Pinggiran ke Pusat Dunia yang digelar secara hibrida di Jakarta, Kamis malam.
Danantara Dinilai Bisa Tiru CalPERS dan Bawa Terobosan Besar
Gita mencontohkan lembaga investasi jangka panjang asal Amerika Serikat, CalPERS (California Public Employees' Retirement System), yang telah berdiri selama 93 tahun dan berhasil menjalin kemitraan internasional dalam berbagai proyek.
Menurutnya, jika Danantara mampu meniru pola seperti CalPERS, terutama dalam proyek-proyek strategis seperti:
- Perubahan iklim
- Pemerataan kesejahteraan
- Distribusi layanan publik
maka itu akan menjadi terobosan besar yang memberi dampak nyata pada masa depan ekonomi Indonesia.
Gita menyebut Danantara sebagai sistem navigasi atau GPS ekonomi nasional yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian dalam jangka panjang.
“Ini adalah entitas yang terbesar dan paling utama yang diberikan kepercayaan penuh oleh pemimpin negara. Saya bukan direktur marketing Danantara, tapi menurut intuisi dan logika saya, jika ini dijalankan dengan benar, tidak ada alasan entitas ini gagal,” tegasnya.
Dukung Penuh Peran Danantara sebagai Pengelola Aset Negara
Sebagai entitas baru dalam ekosistem pengelolaan investasi nasional, Gita menyatakan dukungan struktural terhadap peran Danantara dalam mengelola aset negara dan BUMN.
Ia menilai, keberadaan Danantara bisa mengubah ketidakpastian (uncertainty) menjadi kepastian (certainty), yang selama ini menjadi tantangan utama dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Dua kunci kesuksesan Danantara yakni menjadikan Indonesia dipandang dunia dan mengubah ketidakpastian menjadi kepastian,” pungkasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
