
Pantau - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri pada Minggu, 7 September 2025, menurut pejabat senior pemerintah.
Pengumuman ini muncul sehari sebelum Partai Demokrat Liberal (LDP) memutuskan apakah akan mempercepat pemilihan presiden partai.
Pertemuan Tertutup dengan Sekutu
Pada Sabtu malam, Ishiba bertemu dengan mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi.
Keduanya, yang dikenal dekat dengan Ishiba, diyakini mendesak agar ia menghindari perpecahan di tubuh partai.
Sebelumnya, sumber dekat menyebut Ishiba sempat menolak rencana percepatan pemilihan pimpinan dengan ancaman membubarkan DPR dan menggelar pemilu cepat.
Namun, sikap tersebut memicu penolakan dari internal LDP.
LDP berencana mengumpulkan tanda tangan anggotanya pada Senin, 8 September 2025, untuk menentukan apakah pemilihan presiden perlu dipercepat dari jadwal semula pada 2027.
Tekanan terhadap Ishiba semakin kuat setelah koalisi pemerintah kehilangan mayoritas dalam pemilu majelis tinggi Juli 2025.
Kritik juga datang dari sekutunya sendiri setelah Ishiba bersikeras tetap menjabat.
Yoshihide Suga dilaporkan khawatir bahwa pemilihan pimpinan akan memperlebar perpecahan internal partai.
Tuntutan Pemilihan dari Kabinet dan Faksi
Pada Jumat, Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki menjadi anggota kabinet pertama Ishiba yang menuntut pemilihan pimpinan partai.
Dalam blog pribadinya, Suzuki menulis, "Penting bagi partai untuk bersatu dan mengembalikan kepercayaan publik," ungkapnya.
Suzuki merupakan anggota faksi Taro Aso, yang juga mendesak percepatan pemilihan presiden LDP.
Suga dan Aso, yang kini menjabat penasihat tertinggi LDP, masih memiliki pengaruh besar dalam partai.
Suga saat ini menjabat wakil presiden LDP, sementara Aso, mantan perdana menteri 2008–2009, menjaga jarak dari Ishiba.
Pada Selasa sebelumnya, Ishiba menyatakan akan menentukan masa depan politiknya pada "waktu yang tepat," sambil menegaskan tekadnya melaksanakan agenda kebijakan.
Namun, seorang pejabat dekat Ishiba menyebut ia sudah siap mundur dari jabatan penting di partai.
LDP sendiri belum pernah menggelar pemilihan pimpinan di tengah masa jabatan akibat keputusan mayoritas anggota.
Ishiba sebelumnya terpilih sebagai presiden LDP pada upaya kelimanya, tetapi koalisi pemerintahannya kehilangan mayoritas di majelis rendah pada pemilu Oktober 2024.
Pada 20 Juli 2025, LDP bersama mitra koalisinya, Partai Komeito, juga kehilangan mayoritas di majelis tinggi.
- Penulis :
- Leon Weldrick