Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Shigeru Ishiba Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Jepang Setelah LDP Alami Kekalahan Pemilu

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Shigeru Ishiba Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Jepang Setelah LDP Alami Kekalahan Pemilu
Foto: Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba (sumber: Anadolu)

Pantau - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu, 7 September 2025, setelah Partai Demokrat Liberal (LDP) yang ia pimpin mengalami kekalahan telak dalam pemilu Majelis Tinggi Juli lalu.

Alasan Mundur dan Penyesalan Ishiba

Dalam konferensi pers, Ishiba menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk mencegah terjadinya "perpecahan besar" di tubuh LDP.

Ia menambahkan bahwa salah satu pertimbangan utamanya adalah pentingnya mencapai kesepakatan tarif antara Jepang dan Amerika Serikat (AS).

"Saya menyampaikan penyesalan mendalam karena gagal memenuhi harapan sebagai pemimpin LDP," ungkapnya.

Meski strategi pertumbuhan ekonomi pemerintahannya yang berfokus pada peningkatan upah mulai menunjukkan hasil, Ishiba mengakui dirinya harus bertanggung jawab atas hasil buruk pemilu Majelis Tinggi pada 20 Juli 2025.

Ia juga berharap penerusnya dapat menjaga hubungan erat dengan AS dan mitra utama lainnya.

Tekanan Internal LDP dan Pertemuan Penting

Keputusan mundur ini muncul setelah Ishiba bertemu dengan mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi pada Sabtu malam.

Menurut laporan, kedua tokoh yang dikenal dekat dengan Ishiba mendesaknya untuk menghindari perpecahan di dalam LDP.

Sebelumnya, Ishiba dikabarkan siap menolak rencana pemilihan pimpinan LDP dan bahkan sempat mengancam akan membubarkan DPR untuk menggelar pemilu cepat, sikap yang memicu gelombang penolakan internal.

Desakan agar Ishiba bertanggung jawab semakin kuat setelah LDP kehilangan mayoritas koalisi di Majelis Tinggi.

LDP sendiri berencana mengumpulkan tanda tangan anggota partai pada Senin, 8 September 2025, untuk menentukan apakah pemilihan presiden partai akan digelar lebih awal dari jadwal resmi pada 2027.

Kritik terhadap Ishiba meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir, bahkan dari para sekutunya, karena ia sebelumnya berjanji tetap bertahan di kursinya.

Shigeru Ishiba menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang sejak Oktober 2024.

Penulis :
Leon Weldrick
Editor :
Tria Dianti