
Pantau - Ratusan warga Korea Selatan yang ditahan oleh otoritas imigrasi Amerika Serikat akan dipulangkan ke negaranya pekan ini, menyusul penggerebekan besar-besaran di sebuah pabrik baterai kendaraan listrik milik Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Georgia.
Dipulangkan dengan Pesawat Carteran, Prosedur Administratif Masih Berjalan
Menurut Konsul Jenderal Korea di Washington, Cho Ki-joong, para warga yang ditahan akan diterbangkan pulang menggunakan pesawat carteran yang direncanakan berangkat pada Rabu (10/9/2025).
"(Kami) memperkirakan sekitar Rabu, (mereka mungkin dapat naik pesawat)," ungkap Cho dalam konferensi pers di Pusat Pemrosesan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) Folkston, Georgia, Amerika Serikat.
Para diplomat dari Konsulat Jenderal Korea di Atlanta telah mengunjungi para tahanan untuk memeriksa kondisi kesehatan dan situasi mereka.
Pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa proses pemulangan sedang diupayakan secepat mungkin, terutama bagi mereka yang secara sukarela ingin kembali ke negaranya.
Kantor kepresidenan Korea Selatan juga menyatakan bahwa pesawat carteran akan segera diberangkatkan setelah seluruh prosedur administratif selesai.
Penggerebekan Terbesar dalam Sejarah, 300 Warga Korsel Terlibat
Penahanan ini merupakan hasil dari penggerebekan oleh otoritas imigrasi AS pada Kamis, 4 September 2025, di pabrik baterai milik perusahaan patungan Hyundai-LG di Georgia.
Total 475 orang ditahan dalam operasi tersebut, termasuk sekitar 300 warga negara Korea Selatan.
Badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) AS menyatakan bahwa mereka yang ditahan kedapatan bekerja secara ilegal, sebagian besar memegang visa jangka pendek atau visa rekreasi yang tidak mengizinkan aktivitas kerja.
Pejabat AS menggambarkan penggerebekan ini sebagai "operasi penegakan hukum di satu lokasi terbesar dalam sejarah Investigasi Keamanan Dalam Negeri."
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan dukungan terhadap operasi ini dan menyebut para pekerja yang ditahan sebagai "orang asing ilegal."
- Penulis :
- Aditya Yohan