Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat kerja sama dengan negara-negara anggota kelompok ekonomi BRICS dalam forum BRICS Leaders Virtual Meeting yang digelar secara daring pada Senin malam, 8 September 2025.
Dalam cuplikan video konferensi yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia memandang BRICS sebagai pilar harapan dan stabilitas di tengah ketegangan geopolitik global yang terus meningkat.
"Kami memandang bahwa inilah saatnya BRICS harus terus berkembang. Kami sepenuhnya mendukung inisiatif yang diambil. Kami mengapresiasi kepemimpinan Presiden (Brasil) Lula, dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan semua negara BRICS," ujarnya.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya memperkuat semangat multilateralisme yang kini menghadapi tantangan berat di tengah dunia yang dipenuhi ketidakpastian.
BRICS Dinilai sebagai Pilar Kekuatan Ekonomi Global
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kelompok BRICS saat ini mewakili lebih dari 55 persen populasi penduduk dunia.
Selain itu, BRICS juga mencakup lebih dari 40 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global, menjadikannya sebagai kekuatan ekonomi utama dunia.
"BRICS memiliki ekonomi terbesar, negara dengan populasi terbesar, pasar terbesar, negara dengan sumber daya alam yang besar, dan sumber daya yang penting. Oleh karena itu, BRICS muncul sebagai pilar kekuatan," ungkapnya.
Ia menilai bahwa negara-negara anggota BRICS harus terus membangun kerja sama yang erat dan aktif saling berkonsultasi dalam menyikapi berbagai tantangan global bersama.
Prabowo juga menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap kelanjutan dan penguatan kerja sama strategis BRICS di masa depan.
Pertemuan Dihadiri Pemimpin Dunia, Prabowo Bicara di Urutan Keempat
BRICS Leaders Virtual Meeting dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan perwakilan tingkat tinggi dari berbagai negara anggota dan mitra BRICS.
Tokoh-tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain:
- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva
- Presiden China Xi Jinping
- Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian
- Presiden Rusia Vladimir Putin
- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
- Putra Mahkota Uni Emirat Arab Khaled bin Mohamed bin Zayed
- Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos
- Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar
Presiden Brasil, Lula da Silva, membuka pertemuan dengan menyampaikan pandangan awal, disusul oleh pidato dari Presiden China Xi Jinping dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pandangan dan posisi Indonesia sebagai pembicara keempat, menyoroti peran penting BRICS dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan stabil.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti
