
Pantau - Patrick Hemingway, penulis Amerika dan pelestari margasatwa yang juga merupakan putra kedua dari peraih Nobel Sastra Ernest Hemingway, meninggal dunia dengan tenang pada hari Selasa di rumahnya di Bozeman, Montana.
Lahir pada 28 Juni 1928 di Kansas City, Missouri, Patrick tumbuh besar di Kuba dan Key West, Florida, serta dikenal karena petualangannya bersama sang ayah di atas kapal Pilar, termasuk dalam misi perburuan kapal selam Jerman di Karibia saat Perang Dunia II.
Dari Harvard ke Afrika: Petualangan Hidup Seorang Hemingway
Patrick menyelesaikan pendidikan tingginya di Stanford University dan kemudian Harvard University, tempat ia meraih gelar BA di bidang Sejarah dan Sastra pada tahun 1950.
Setelah kematian ibunya, Pauline Pfeiffer, pada 1951, Patrick pindah ke Tanzania bersama istri pertamanya, Henrietta Broyles, untuk bertani dan mengabdikan diri pada konservasi alam.
Ia mengajar di College of African Wildlife Management, melatih penjaga hutan pertama di Tanzania, dan menjadi pejabat kehutanan mewakili FAO Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namanya dikenal luas sebagai pemandu safari, pakar konservasi, dan penjaga hutan kehormatan di Afrika Timur Inggris, sebuah peran yang ia jalani dengan semangat petualangan dan dedikasi.
Pewaris dan Penjaga Warisan Sastra Ernest Hemingway
Sejak awal 1970-an hingga akhir hayatnya, Patrick Hemingway memegang peran penting dalam menjaga dan meneruskan warisan sastra ayahnya.
Ia menyunting dan menyelesaikan naskah buku True at First Light, serta berkontribusi dalam seri Hemingway Library, termasuk Green Hills of Africa, The Sun Also Rises, A Moveable Feast, A Farewell to Arms, Hemingway on Hunting, dan Hemingway on War.
Pada tahun 2022, Patrick bersama keponakannya, Brendan Hemingway dan Stephen Hemingway Adams, menerbitkan buku Dear Papa: The Letters of Patrick and Ernest Hemingway—sebuah kumpulan korespondensi yang memperlihatkan sisi pribadi dua generasi Hemingway.
Angela Hemingway Charles, Pendiri dan Presiden Dewan Direksi Hemingway Ltd., mengatakan:
"Kehidupan Patrick membuktikan nilai-nilai warisan ayahnya yang kemudian menjadi nilai hidupnya: integritas, petualangan, dan rasa hormat yang mendalam terhadap dunia alam dan dunia sastra. Kepergiannya mengakhiri babak yang luar biasa di keluarga Hemingway. Warisannya akan terus ada melalui semua karya yang dia perjuangkan dan kehidupan orang-orang yang tersentuh olehnya."
Warisan Terakhir dan Kehidupan Pribadi
Pada tahun 2023, Patrick bersama istri keduanya, Carol, mendirikan Patrick and Carol T. Hemingway Scholar-in-Residence di Perpustakaan John F. Kennedy sebagai bentuk komitmen terhadap pendidikan dan literasi.
Patrick juga tampil dalam Library Forum tahun 2006, di mana ia berdialog mengenai kehidupannya, warisan sang ayah, serta kontribusinya terhadap konservasi margasatwa Afrika.
Ia meninggalkan seorang putri, Edwina Hemingway, empat cucu, tujuh cicit, dan sejumlah keponakan.
Rencana perayaan kehidupan Patrick Hemingway secara publik akan diumumkan kemudian.
- Penulis :
- Aditya Yohan