Pantau - Proporsi warga lansia di Jepang kembali mencatatkan rekor tertinggi, mencapai 29,4 persen dari total populasi, menurut data terbaru yang dirilis Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang pada Minggu, 14 September 2025.
Jumlah warga lansia berusia 65 tahun ke atas diperkirakan mencapai 36,19 juta jiwa per 15 September 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Penghormatan Lansia di Jepang.
Rincian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan adanya ketimpangan jumlah antara laki-laki dan perempuan lansia, dengan:
- Laki-laki lansia: 15,68 juta jiwa
- Perempuan lansia: 20,51 juta jiwa
- Selisih: 4,83 juta jiwa lebih banyak perempuan
Proporsi lansia tersebut meningkat 0,1 poin persentase dibanding tahun sebelumnya dan menjadi angka tertinggi sepanjang sejarah pencatatan demografi Jepang.
Ketenagakerjaan Lansia Meningkat di Tengah Kelangkaan Tenaga Kerja
Berdasarkan survei tenaga kerja kementerian, jumlah lansia yang bekerja tahun lalu mencapai 9,3 juta jiwa, naik 160.000 jiwa dari tahun sebelumnya, sekaligus mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah Jepang.
Tingkat ketenagakerjaan lansia usia 65 tahun ke atas juga meningkat menjadi 25,7 persen, naik 0,5 poin persentase.
Rincian tingkat ketenagakerjaan berdasarkan kelompok usia:
- Usia 65–69 tahun: 53,6 persen
- Usia 70–74 tahun: 35,1 persen
- Usia 75 tahun ke atas: 12 persen
Kementerian menyebut bahwa meningkatnya ketenagakerjaan di kalangan lansia disebabkan oleh dua faktor utama:
- Kelangkaan tenaga kerja di Jepang
- Perpanjangan usia pensiun secara bertahap
Pemerintah Jepang menyatakan bahwa peluang kerja bagi lansia terus meningkat, dan jumlah pekerja lanjut usia diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa tahun mendatang.
- Penulis :
- Aditya Yohan
