
Pantau.com - Edisi palsu surat kabar The Washington Post mengklaim bahwa Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih pada Rabu pagi, 16 Januari 2019 yang tersebar luas di beberapa lokasi di Washington.
Surat kabar yang menyebutkan tanggal 1 Mei 2019, yang tampak mirip dengan surat kabar aslinya, penuh dengan berita yang memperotes kebijakan Trump, dengan memunculkan situs web yang meniru web asli surat kabar tersebut.
Pada halaman muka surat kabar itu tercetak berita utama yang menyebutkan Donald Trump mengundurkan diri sebagai Presiden AS dengan judul "UNPRESIDENTED: TRUMP HASTILY DEPARTS WHITE HOUSE, ENDING CRISIS". Di surat kabar tersebut, Trump diberitakan meninggalkan pesan pengunduran diri dalam sebuah serbet di Oval Office, seperti dilansir The Washington Post, Kamis (17/1/2019).
Baca juga: Wow, Bintang Porno Eks Selingkuhan Donald Trump Minta Ganti Rugi 2 Juta Dolar AS
Menanggapi hal tersebut, pihak The Washington Post mengatakan bahwa tengah mencari cara untuk menghentikan penyalahgunaan merek dagangnya.
"Kami tidak akan mentolelir jika ada orang-orang yang keliru bahwa itu adalah surat kabar The Washington Post, dan kami sangat prihatin karena surat kabar palsu itu menimbulkan kebingungan di antara pembaca," kata juru bicara Post.
Sebelumnya, sebuah kelompok yang mengaku dirinya sebagai 'Yes Men' telah memproduksi surat kabar palsu tersebut. Jacques Servin, yang menggunakan nama samaran Andy Bichlbaum mengatakan dirinya adalah salah satu pendiri Yes Men dan menyebutkan karya itu dimaksudkan untuk memunculkan gagasan 'gerakan akar rumput' guna mendukung pengunduran diri Donald Trump.
Baca juga: AS: Peluncuran Satelit Rudal Iran Ancam Eropa-Timur Tengah!
"Idenya adalah surat kabar dari masa depan dan bagaimana kita dapat sampai di sana, seperti peta jalan bagi para aktivis," kata Servin.
Kelompok itu telah mencetak koran palsu dengan total 25.000 eksemplar, dan sekitar 10.000 di antaranya telah dibagikan. Trump kerap menyebut surat kabar itu dengan julukan "Amazon Washington Post" karena dimiliki oleh CEO Amazon Jeff Bezos. Trump menilai, media itu bias akibat pemiliknya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi