
Pantau.com - Penyidik Rusia membantah pengakuan kelompok ISIS sebagai pihak yang bertangungjawab atas ledakan dahsyat di salah satu apartemen pada Desember lalu.
Sebelumnya, ISIS membuat klaim dalam surat kabar miliknya Al Nabasore, yang menyebutkan bahwa pihaknya menjadi dalang dari ledakan yang terjadi di kota Magnitogorsk pada 31 Desember lalu. Akibat ledakan tersebut sebagian apartemen berlantai sepuluh itu hancur dan menewaskan 39 orang serta melukai puluhan orang.
ISIS tidak memberikan bukti yang mendukung klaim tanggungjawab mereka, melainkan hanya mengatakan bahwa satu "unit keamanan" telah memasang bahan peledak di dalam bangunan tersebut sebelum meninggalkan lokasi dengan selamat. "Operasi tersebut berubah dari perayaan Tahun Baru tentara salib menjadi pemakaman," demikian laporan surat kabar tersebut.
Baca juga: Rusia Dikagetkan Ledakan Misterius Jelang Pergantian Tahun
Komite Penyelidikan Rusia mengatakan klaim tersebut seharusnya tidak dipercaya dan penyidik masih menyelidiki apa yang terjadi dan mempelajari semua kemungkinan yang ada.
Menurut pernyataan, teori utama mereka adalah bahwa kebocoran gas yang harus disalahkan, dengan mengatakan tidak adanya bekas ledakan atau bahan peledak yang ditemukan di lokasi kejadian dan terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang pasti.
"Saya sarankan kepada para awak media untuk tidak mempercayai sejumlah pernyataan dari organisasi teroris, yang seperti Anda tahu mereka memiliki klaim palsu atas sejumlah insiden besar di berbagai negara," kata juru bicara Komite Penyelidikan Rusia dalam satu pernyataan.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Runtuhnya Apartemen di Rusia Menjadi 36 Orang
- Penulis :
- Widji Ananta