Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Terlibat dalam Bom Ganda Filipina, Pejuang Senior Abu Sayyaf Serahkan Diri

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Terlibat dalam Bom Ganda Filipina, Pejuang Senior Abu Sayyaf Serahkan Diri

Pantau.com - Mata-mata senior Abu Sayyaf Kammah Pae dan empat anggota kelompok gerilyawan yang diyakini berada di balik pengeboman maut di gereja di Filipina selatan, menyerahkan. 

Kammah Pae, menurut otoritas Filipina membantu pasangan asal Indonesia dalam serangan bunuh diri pada 27 Januari lalu itu. "Dia terpaksa menyerahkan diri. "Dia mungkin tidak ingin tewas dalam serangan militer," kata Albayalde saat pengarahan jurnalis.

Tentara Filipina menewaskan tiga terduga gerilyawan Abu Sayyaf, namun kehilangan lima anggotanya saat baku tembak di Kota Patikul, Provinsi Sulu. Saat itu, militer melakukan pengejaran terhadap dalang serangan gereja tersebut.

Baca juga: Filipina Tewaskan 3 Militan Abu Sayyaf di Selatan Pasca Tragedi Bom

Albayalde mengatakan Kammah membantah keterlibatannya dalam dua pengeboman di katedral Jolo yang menewaskan 23 orang, termasuk warga sipil dan tentara. Meskipun demikian, sejumlah saksi mata mengatakan mereka melihatnya mengantar pasangan asal Indonesia tersebut.

Albayalde mengatakan pasukan keamanan juga menyita bom rakitan dan beberapa komponen di rumah Kammah. "Kelima tersangka akan menghadapi beberapa dakwaan pembunuhan, selain dakwaan lain, kata Albayalde.

"Namun, penyelidikan terhadap pengeboman gereja di Sulu, yang dikenal sebagai benteng kelompok Abu Sayyaf, masih belum selesai,"imbuhnya.

Baca juga: Pasangan Asal Indonesia Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katolik di Filipina

Abu Sayyaf adalah kelompok yang dikenal lewat aksi penculikan dan faksi-faksi gerilyawannya. Kelompok itu juga berbaiat kepada ISIS.

"Ada lebih banyak kepingan bukti yang memerlukan pemeriksaan mendalam," kata Albayalde.

Militer dan kepolisian Filipina sebelumnya mengatakan dua bom itu diledakkan dari jauh. Namun, Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Selasa lalu mengatakan bahwa dua ledakan itu kemungkinan merupakan serangan bunuh diri.

Beberapa hari kemudian, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengatakan bahwa serangan bunuh diri itu dilakukan pasangan asal Indonesia dengan bantuan Abu Sayyaf. Pernyataan itu sejalan dengan klaim ISIS melalui kantor beritanya, Amaq, pada Senin pagi.

Penulis :
Widji Ananta