Pantau.com - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, laporan tentang serangan gas di Suriah pada Minggu tidak berdasarkan fakta dan merupakan alasan Amerika Serikat dan negara-negara Barat untuk melakukan tindakan militer terhadap Damaskus.
"Klaim dan tuduhan seperti itu oleh Amerika dan beberapa negara-negara Barat menunjukkan rencana baru melawan pemerintah dan rakyat Suriah, dan merupakan alasan untuk melakukan tindakan militer melawan mereka," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Bahram Qasemi mengutip Kantor berita Iran IRNA, Senin (9/4/2018).
Qasemi menambahkan, laporan tentang serangan gas tidak cocok dengan fakta yang dapat dilihat di lokasi serangan. Iran telah menjadi pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan gerilyawan di sepanjang konflik.
Baca juga: Imbas Serangan Senjata Kimia di Ghouta, Prancis Jalin Komunikasi dengan AS
Milisi yang didukung Iran mula-mula membantu pasukannya membendung kemajuan gerilyawan dan, setelah masuknya Rusia ke dalam perang di 2015, kemudian mendukung Bashar.
Dalam pertemuan dengan komandan militer pada Minggu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan keyakinan bahwa musuh akan gagal dalam konfrontasi dengan Iran.
"Terlepas dari semua konspirasi dari musuh, kekuatan dari sistem Islam akan meningkat dari hari ke hari, " menurut Khamenei sebagaimana dikutip IRNA.
- Penulis :
- Widji Ananta
