Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Suara Dunia Mengutuk Aksi Pemboman di Gereja dan Hotel di Sri Lanka

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Suara Dunia Mengutuk Aksi Pemboman di Gereja dan Hotel di Sri Lanka

Pantau.com - Para pemimpin dan politisi dari seluruh dunia menyatakan belasungkawa mereka untuk tragedi mematikan di Sri Lanka atas ledakan sejumlah bom yang merenggut nyawa 290 orang dan melukai 500 orang lainnya.

Serangkaian bom dilaporkan terjadi delapan kali, yakni tiga di gereja St. Sebastian, St. Anthiny Shrine, dan Evanglies di Batticola, tiga di hotel mewah Shangri-La, Kingsbury, dan Cinnamon Grand, satu di luar kebun binatang, dan satu lagi di pinggiran kota.

Pemerintah Sri Lanka telah memberlakukan jam malam dan menutup akses media sosial, sepeti Facebook dan WhatsApp. Sekretaris Presiden juga telah menyatakan bahwa tanggal 22-23 April merupakan hari libur pemerintah.

Tragedi mematikan pada Minggu Paskah di Sri Lanka mengejutkan seluruh dunia. Pemimpin dunia, para politisi, serta masyarakat dunia menyampaikan belangsungkawanya dan mengutuk aksi teror tersebut.

Baca juga: 7 Orang Ditangkap Pasca Serangkaian Ledakan Bom di Sri Lanka

AS Siap Membantu Sri Lanka

Menanggapi teror di Sri Lanka, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam akun Twitternya, Minggu, 21 April 2019, menyatakan belangsungkawa kepada para korban ledakan dan mengatakan bahwa Amerika siap membantu Sri Lanka.

Rusia Serukan Hukuman Berat untuk Para Pelaku

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan hukuman berat untuk para teroris yang terorganisir dalam penyerangan mematikan di tiga gereja dan tiga hotel di Kolombo.

Inggris Sebut Serangan yang Mengerikan

Perdana Menteri Inggris Theresa May juga telah mengutuk serangan serangkaian bom yang terjadi di Sri Lanka. Ia menyebut para pelaku 'benar-benar mengerikan'.

Baca juga: Paus Fransiskus Mengutuk Serangan Bom Gereja di Sri Lanka

Prancis Berdiri Bersama Rakyat Sri Lanka

Mengutuk teror mematikan di Kolombo, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dengan tegas bahwa Prancis berdiri bersama rakyat di Sri Lanka.

Jerman Mengutuk Intoleransi

Kanselir Jerman Angela Merkel juga menanggapi tragedi mematikan itu, dan mengatakan bahwa ia mengutuk kebencian dan intoleransi agama. 

India Menolak 'Barbarisme' 

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa tak ada tempat untuk para pelaku barbarisme semacam itu di negara Sri Lanka.

Penulis :
Noor Pratiwi