
Pantau.com - Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan Iran untuk berhati-hati dalam menanggapi aktivitas nuklir. Diketahui, Iran tengah memperbanyak pengayaan uranium melebihi ketentuan perjanjian nuklir 2015.
Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan kembali, negaranya akan melebihi tingkat pengayaan yang ditetapkan dalam perjanjian dalam menanggapi kegagalan kesepakatan nuklir dengan AS.
“Pada 7 Juli, tingkat pengayaan kami tidak lagi 3,67 persen. Kami akan mengesampingkan komitmen ini. Kami akan meningkatkan (tingkat pengayaan) melampaui 3,67 persen, menjadi sebanyak yang kami inginkan, sebanyak yang diperlukan, sebanyak yang kami butuhkan," kata Rouhani dalam rapat kabinet, yang dikutip dari The Guardian, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Iran Tak Akan Dapat Apa-apa Jika Tinggalkan Perjanjian Nuklir
Pengayaan maksimum yang ditetapkan dalam perjanjian ini cukup untuk pembangkit listrik komersial tetapi jauh di bawah tingkat lebih dari 90 persen yang diperlukan untuk hulu ledak nuklir.
Trump merespons apa yang disampaikan oleh Rouhani. "Hati-hati dengan ancaman, Iran. Lebih buruk dari sebelumnya!" tegas Trump.
Sebelumnya, Perancis telah memperingati Iran karena tidak akan mendapatkan apa-apa jika nekat meninggalkan perjanjian nuklir 2015.
Namun, Iran menegaskan bahwa pihaknya tidak melanggar kesepakatan, dengan mengutip ketentuan perjanjian yang memungkinkan satu pihak untuk sementara waktu meninggalkan beberapa komitmen jika pihak lain menganggap tidak menghargai bagian dari perjanjian tersebut.
Rouhani menekankan bahwa tindakan Iran akan dibalik jika pihak-pihak lain dalam perjanjian nuklir memperoleh keuntungan lain. "Kami akan tetap berkomitmen pada (perjanjian nuklir) selama pihak-pihak lain berkomitmen," katanya.
Baca juga: Donald Trump: Iran Telah Bermain dengan Api
rn- Penulis :
- Widji Ananta