Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Donald Trump: Iran Telah Bermain dengan Api

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Donald Trump: Iran Telah Bermain dengan Api

Pantau.com - Washington telah mengeluarkan rentetan ancaman segar untuk Teheran, dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Iran telah 'bermain dengan api' dan Menlu Pompeo mengatakan Iran adalah 'sponsor atas terorisme'.

Iran mengumumkan pada Senin, 1 Juli, telah memperkaya lebih banyak uranium dari yang diizinkan di bawah kesepakatan nuklir 2015. 

Pengumuman Teheran itu menandai langkah besar pertama di luar persyaratan dari Pakta sejak Amerika Serikat keluar pada setahun yang lalu. Namun, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan langkah itu bukan pelanggaran terhadap persetujuan, melainkan Iran tengah melaksanakan hak untuk menanggapi sanksi AS.

Baca juga: Iran: Jika AS Ingin Berunding, Coba Tunjukkan Bagaimana Rasa Hormat

Langkah ini, bagaimanapun, memiliki konsekuensi besar untuk diplomasi, disaat negara Eropa mencoba untuk menarik Amerika Serikat dan Iran kembali dari konfrontasi.

Melansir Reuters, Kamis (4/7/2019), pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang memonitor program nuklir Iran di bawah kesepakatan, dikonfirmasi di Wina bahwa Teheran telah melanggar batas. Teheran telah melewati batas perjanjian soal uranium rendah (LEU), dengan melebihi dua kilogram dari batas 300 kilogram.

Trump, ketika ditanya apakah memiliki pesan untuk Iran usai pengumuman pengayaan uranium oleh Teheran, ia menjawab "tidak ada pesan untuk Iran. Mereka tahu apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka mainkan, dan saya pikir mereka sedang bermain dengan api".

Gedung Putih menyebutkan bahwa 'tekanan maksimum' akan terus dilakukan kepada Iran, sampai para pemimpin Teheran mengubah langkahnya. Hal tersebut diartikan bahwa Iran harus mengadakan standar untuk menghalangi semua pengayaan uranium.

Baca juga: Trump: Tak Jadi Serang Iran Jadi Modal Besar AS di Masa Depan

Meski demikian, tidak ada standar internasional yang melarang Iran dari memperkaya uranium, kata Daryl Kimball, Direktur Eksekutif Arms Control Association. 

"Itu tidak terjadi. Itu adalah posisi Amerika, "katanya.

Di sisi lain, Eropa tetap berpihak pada persetujuan dan telah mencoba mendesak Iran untuk tidak mengambil langkah lebih lanjut yang akan melanggar perjanjian. Namun, mereka menahan diri dan menyatakan perjanjian akan batal atau mengumumkan sanksi mereka sendiri.

Zarif bersikeras mereka tidak melakukan kesalahan apa pun. "Kami tidak melanggar JCPOA (nama resmi perjanjian nuklir)," ucapnya di Twitter. Dia mengatakan Teheran bisa saja "membatalkan" pengayaan itu jika E3, merujuk pada tiga negara Eropa Jerman, Perancis, dan Inggris, mematuhi kewajiban mereka.

Penulis :
Noor Pratiwi