
Pantau.com - Turki akan mengirim tim pemantau ke wilayah Xinjiang di China. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Turki seusai membahas kondisi orang-orang Turki Uighur dengan mitranya China.
China menghadapi kecaman internasional yang berkembang atas pendirian apa yang disebut sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme di Xinjiang, rumah bagi sebagian besar orang Muslim Uighur yang berbicara bahasa Turki.
Baca juga: China Klaim Muslim Uighur di Xinjiang Dipaksa Masuk Islam
Banyak negara Barat yang menganggap kamp tersebut sebagai tempat pengasingan.
Turki merupakan satu-satunya negara Muslim yang selalu menyuarakan keprihatinan tentang situasi di Xinjiang, termasuk di Dewan HAM PBB pada Februari lalu.
Baca juga: Pompeo: China Bertanggung Jawab Atas Noda Abadi Abad Ini!
Pemerintah China mengklaim warga Uighur di Xinjiang dulunya dipaksa masuk Islam padahal telah menjadi bagian integral dari China selama ribuan tahun. Klaim ini dinilai sebagai pembenaran tindakan kontroversial China terhadap etnis minoritas tersebut.
Melansir ABC News, Selasa 23 Juli 2019, laporan yang dirilis pekan lalu oleh Departemen Informasi yang merupakan kepanjangan tangan propaganda Pemerintah China menyajikan interpretasi versi Partai Komunis terhadap sejarah Uighur.
rn- Penulis :
- Widji Ananta