HOME  ⁄  Internasional

6 Jasad Korban Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru Ditemukan

Oleh Kontributor NPW
SHARE   :

6 Jasad Korban Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru Ditemukan

Pantau.com - Terlepas dari ancaman yang mengintai, tim evakuasi Selandia Baru mengambil langkah untuk mengambil enam jasad yang masih berada di sekitar White Island, usai letusan gunung berapi yang menewaskan setidaknya 16 orang dan melukai puluhan lainnya.

Tim evakuasi yang juga terdiri dari regu penjinak bom menerima banyak pujian atas misi berani mereka untuk mengevakuasi delapan orang yang masih berada di gunung berapi paling aktif di Selandia Baru.

Proses evakuasi sebelumnya telah ditahan selama berhari-hari karena gas beracun terus mengepul dari lubang vulkanik dan pulau itu tetap diselimuti lapisan abu asam yang tebal.

Baca juga: Ibu dan Anak Jadi Korban Tewas Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru

Setelah penantian panjang, polisi mengtakan sebagian besar jasad telah diangkut dengan amat ke frigat angkatan laut. Sementara itu, para vulkanolog memantau terkait dengan tanda-tanda letusan lainnya. "Para tim evakuasi menunjukkan keberanian yang mutlak, untuk memastikan keenam orang itu dikembalikan kepada orang yang mereka cintai," ujar Komisioner Polisi Mike Bush kepada wartawan. Ia juga mengatakan bahwa tim evakuasi beroperasi di lingkungan yang tidak terduga dan berbahaya.

Dilansir Al JazeeraBush mengatakan upaya untuk menemukan dua jasad yang terisa masih berlangsung. Penyelam dikerahkan untuk mencari di sekitar pulau setelah ada jasad yang mengambang di laut pada Selasa kemarin.

Tak hanya itu, proses evakuasi ini juga mengerahkan sejumlah helikopter untuk mencari korban di Teluk Plenty. Keenam jasad itu ditemukan lewat pesawat tanpa awak atau drone di sekitar kaldera. 

Baca juga: Selandia Baru Bakal Luncurkan Investigasi Kriminal Gunung Meletus

Sebelumnya saat menjelang operasi, ahli vulkanologi GeoNet Nico Fournier mengatakan, bahaya yang dihadapi tim pemulihan jika terjadi erupsi termasuk magma, uap yang sangat panas, abu, dan batu seperti bola meriam yang dilemparkan dari kaldera dengan kecepatan supersonik. Tim evakuasi menghadapi cuaca buruk dengan alat bantu pernapasan yang membatasi pergerakan.

Ketika para tim evakuasi bertugas, polisi membawa keluarga para korban untuk melakukan emberkatan suku Maori dan penduduk setempat untuk karakia atau berdoa di sekitar pantai dekat pulau White Island.

Meskipun ada risiko erupsi dalam kurun waktu 24 jam dengan presentase 50-60, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan mereka yang terlibat dalam evakuasi ingin membantu keluarga para korban. Kebanyakan dari mereka yang menjadi korban adalah warga negara Australia. Komandan pasukan khusus Rian McKinstry mengatakan dia sangat bangga terhadap tim, yang terdiri dari enam pria dan dua wanita.

Penulis :
Kontributor NPW