HOME  ⁄  Internasional

NASA Temukan Banyak Air di Planet Jupiter, Apa Bisa Dihuni Manusia?

Oleh Adryan N
SHARE   :

NASA Temukan Banyak Air di Planet Jupiter, Apa Bisa Dihuni Manusia?

Pantau.com - Misi Juno dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengeluarkan hasil pertamanya terkait kandungan air di atmosfer Jupiter. Hal itu merujuk dari sebuah rilis Laboratorium Propulsi Jet (Jet Propulsion Laboratory/JPL) NASA pada Selasa (18/2/2020).

Dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy belum lama ini, hasil misi Juno tersebut memperkirakan bahwa di ekuator, air mencakup sekitar 0,25 persen dari jumlah molekul yang ada di atmosfer Jupiter atau hampir tiga kali lipat dari Matahari.

Baca juga: Ini 5 Penampakan Asteroid Langka yang Berhasil Tertangkap Kamera

Hal ini juga menjadi temuan pertama tentang melimpahnya air di planet gas raksasa itu sejak misi Galileo NASA pada 1995 lalu yang menjelaskan bahwa Jupiter kemungkinan adalah planet yang sangat kering dibandingkan Matahari, menurut rilis tersebut.

Selama puluhan tahun para ilmuwan berharap memperoleh estimasi akurat mengenai kandungan air yang ada di atmosfer Jupiter. Data mengenai air di planet gas raksasa itu merupakan bagian penting yang hilang dalam teka-teki pembentukan tata surya.

Jupiter mungkin planet yang pertama terbentuk, dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari gas dan debu angkasa yang tidak menyatu ke Matahari.

Sejumlah teori terkemuka mengenai pembentukan Jupiter didasarkan pada jumlah air yang diserap oleh planet itu. Melimpahnya air juga menjadi implikasi penting terhadap sistem meteorologi dan struktur internal Jupiter. Sementara itu, petir, fenomena yang biasanya dipicu oleh kelembapan, terdeteksi terjadi di Jupiter oleh Voyager dan pesawat antariksa lainnya yang mengindikasikan adanya air, tetapi estimasi akurat mengenai kandungan air jauh di dalam atmosfer Jupiter masih belum diketahui.

Baca juga: Ilmuwan NASA Rencanakan Kirim Robot ke Jupiter, Perburuan Alien?

Tim sains Juno menggunakan data yang dikumpulkan dari delapan putaran terbang lintas ilmiah (perijove) pertama Juno di atas Jupiter untuk memperoleh temuan itu.

"Pada saat kita mengira bahwa kita telah mengetahui semua hal, Jupiter mengingatkan kita betapa kita masih harus banyak belajar," kata Scott Bolton, peneliti utama misi Juno di Southwest Research Institute yang terletak di San Antonio, sebagaimana dikutip dalam rilis tersebut.

"Penemuan mengejutkan Juno bahwa atmosfer tidak tercampur dengan baik bahkan di bawah puncak awan menjadi teka-teki yang kami masih berupaya untuk mencari jawabannya. Tidak ada yang menyangka bahwa kandungan air di seluruh planet itu mungkin sangat beragam," imbuh Bolton

rn
Penulis :
Adryan N