
Pantau.com - Presiden Ekuador Lenin Moreno mengumumkan dirinya dan para pejabat senior pemerintah lainnya akan menerima pemangkasan gaji 50 persen di tengah krisis ekonomi yang dipicu wabah COVID-19.
Langkah penghematan ini akan berlaku untuk wakil presiden dan anggota kabinetnya, anggota Majelis Nasional, serta para pemimpin daerah dan kota, tutur Moreno melalui media sosial Twitter.
"Pandemi (COVID-19) menghantam Ekuador pada saat kritis, di tengah krisis ekonomi yang parah," kata Moreno dalam pidato nasionalnya.
Baca juga: China Laporkan Dua Kali Lipat Kasus Baru COVID-19, Terbanyak dari Pendatang
Menurut data resmi, Moreno menerima gaji 5.635 dolar AS per bulan.
Pengumuman itu muncul setelah pada Jumat (10/4) lalu saat Moreno meluncurkan serangkaian kebijakan ekonomi untuk mengatasi "darurat kesehatan, ekonomi, dan sosial," termasuk membuka Rekening Bantuan Kemanusiaan Nasional yang akan dibiayai lima persen dari keuntungan perusahaan dengan pendapatan lebih dari satu juta dolar AS.
Baca juga: WHO Prediksi Tingkat Kematian Korona 10 Kali Lebih Tinggi dari Influenza
Para pekerja Ekuador yang memiliki pendapatan lebih dari 500 dolar AS per bulan juga akan memberikan kontribusi progresif selama periode sembilan bulan untuk membantu rumah tangga berpenghasilan rendah.
Ekuador termasuk negara yang menderita akibat virus korona. Negara Amerika Selatan itu melaporkan 7.466 kasus terkonfirmasi COVID-19 dan tingkat kematian mencapai 333 jiwa.
rn- Penulis :
- Adryan N