Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ganti Menteri Tenaga Kerja, Arab Saudi Fokus Tekan Angka Pengangguran

Oleh Gilang
SHARE   :

Ganti Menteri Tenaga Kerja, Arab Saudi Fokus Tekan Angka Pengangguran

Pantau.com - Raja Arab Saudi Salman mengganti menteri tenaga kerja dan membentuk badan baru pemerintahan untuk memperkenalkan kebudayaan dan melindungi lingkungan pada Sabtu (2/6/2018). Hal ini ditujukan untuk modernisasi dan menciptakan lapangan kerja bagi pemuda.

Pengusaha swasta Ahmed bin Suleiman al-Rajhi diangkat menjadi menteri tenaga kerja dan pembangunan masyarakat, menggantikan Ali bin Nasser al-Ghafis.

Mohammed bin Salmen memiliki tantangan besar untuk membuat ratusan ribu warga Saudi yang menganggur menjadi memiliki pekerjaan. Saat ini menurut data jumlah pengangguran di Arab Saudi mencapai 12,8 persen.

Baca juga: Tarik Ulur Pertemuan, Kim Jong-un Kirim Surat ke Trump

Negara Teluk Arab tersebut, yang berusaha bertahun-tahun menciptakan lapangan kerja bagi warganya, berupaya menciptakan 1,2 juta pekerjaan pada 2022 demi mengurangi pengangguran hingga 9 persen, kata pejabat tinggi kementerian tenaga kerja.

Penunjukan Rajhi, yang memimpin Dewan Kamar Dagang Saudi dan merupakan keturunan dari miliarder bankir Islam, menyusul tren yang lebih luas dari penunjukan orang-orang dari sektor swasta untuk mengisi jabatan-jabatan puncak pemerintahan, termasuk menteri perumahan dan pejabat pertahanan senior.

Steffen Hertog dari "London School of Economics" mengatakan langkah itu kemungkinan juga ditujukan untuk membangun kembali kepercayaan dengan komunitas bisnis, yang telah frustrasi oleh laju cepat dari beberapa reformasi ekonomi dan terkesima oleh pembersihan anti-korupsi tahun lalu.

Di bawah kampanye rahasia itu, sejumlah bangsawan dan pebisnis top ditahan selama berbulan-bulan di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh. Sebagian besar dibebaskan setelah mencapai penyelesaian dengan pemerintah.

Baca juga: Maret-Mei 2018 Malaysia Tangkap 15 Terduga Teroris, Termasuk Anak Sekolah

Putra mahkota yang memiliki pemikiran reformasi ini sedang mencoba untuk memberagamkan ekonomi terbesar dunia Arab itu dari ekspor minyak dan membuka gaya hidup Saudi dengan cara mengurangi aturan sosial yang ketat serta mempromosikan hiburan di kerajaan Muslim yang sangat konservatif.

Penulis :
Gilang