Pantau Flash
HOME  ⁄  K-Entertainment

Park Seo-jin dan Kim Yong-bin: Dua Pilar Baru dalam Revolusi Musik Trot Korea

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Park Seo-jin dan Kim Yong-bin: Dua Pilar Baru dalam Revolusi Musik Trot Korea
Foto: Dua bintang muda mengubah wajah musik trot Korea dengan gabungan ketulusan, teknik vokal tinggi, dan visual menawan.

Pantau - Dunia musik trot Korea mengalami transformasi besar dengan munculnya dua sosok baru yang memikat: Park Seo-jin dan Kim Yong-bin.

Dulu, trot kerap diasosiasikan dengan pria paruh baya beralis tebal dan jas mengkilap, namun kini citra itu bergeser ke penyanyi muda yang karismatik, emosional di atas panggung, dan memesona di luar panggung.

Park Seo-jin, pemenang kompetisi 'King of Singers 2', dan Kim Yong-bin, juara 'Mr. Berlari 3', dianggap sebagai dua kutub dominan dalam industri trot masa kini, membentuk sistem “dua partai” yang menghidupkan kembali genre ini dengan semangat baru.

Keduanya dikenal tak hanya karena penampilan menarik, tapi juga karena kualitas vokal, teknik stabil, dan ketulusan mereka dalam menyelami genre yang kaya tradisi ini.

Park Seo-jin: Dari Pemain Janggu ke Raja Trot

Park Seo-jin dijuluki 'Dewa Janggu', namun keistimewaannya justru terletak pada pemahaman dalam terhadap esensi trot dan gaya bernyanyi yang jujur.

Dalam penampilannya di 'King of Singers 2', ia menunjukkan pendekatan baru—lebih terkendali dan langsung—saat membawakan lagu ‘Heungtaeryeong’ yang menggabungkan irama tradisional dan sentuhan modern.

Setelah kemenangannya, ia berkata, "Daripada merasa senang, saya berpikir, 'Ini masalah besar.'" Ia menambahkan, "Saya khawatir apakah saya sanggup menanggung beban menjadi raja penyanyi."

Sebagai bentuk tanggung jawab, Park menyumbangkan seluruh hadiah senilai 100 juta won setelah pajak, menegaskan bahwa bagi dirinya trot bukan sekadar hiburan, tapi ekspresi budaya dan nasionalisme.

Ia juga menyatakan, dirinya berlatih keras karena tidak ingin ada yang berkata, "tidak bisa bernyanyi karena berada di belakang janggu", menandai transisinya dari pengiring menjadi seniman utama.

Kim Yong-bin: Kesederhanaan yang Dalam dan Emosional

Berbeda dengan Park, Kim Yong-bin bukanlah bintang instan.

Ia memulai karier sejak remaja dan menunggu lebih dari dua dekade untuk akhirnya diakui.

Penampilannya yang tenang tapi penuh kedalaman mencerminkan pengalaman panjang dan teknik kuat yang dibangunnya selama bertahun-tahun.

Keunggulan Kim terletak pada gaya sederhana, tanpa dramatisasi, namun menyentuh secara emosional, seperti saat ia membawakan lagu ‘Life in a Foreign Land’ dengan kejujuran dan rasa yang tulus.

Ia mengungkapkan, "Saya ingin menyanyikan trot yang autentik lagi. Saya ingin naik panggung bersama para senior dan meneruskan warisan mereka."

Kini, ia bahkan tengah mempersiapkan kolaborasi lintas genre dengan pianis Chris Young, rekan yang dikenalnya lewat ‘Mr. Berlari 3’, menandakan kecintaannya pada musik secara menyeluruh, tidak hanya terbatas pada trot.

Citra Baru dan Fandom Generasi Muda

Park dan Kim membawa warna baru dalam dunia trot, mencerminkan tren ‘cowok cantik’ yang bukan hanya soal visual, tapi juga bakat dan kepribadian yang tulus.

Kini, para penggemar—terutama wanita usia 20 hingga 40 tahun—tidak hanya tergila-gila karena tampang, tapi juga karena keterampilan dan karakter mereka.

Ungkapan seperti "Aku jatuh cinta pada lagunya dan terkejut dengan wajahnya" menjadi refleksi dari daya tarik keduanya.

Fandom mereka kini aktif mengorganisasi konser, membuat video penyemangat, dan membangun citra para artis sebagai sosok yang “serius di atas panggung, penuh kasih sayang di luar panggung.”

Dengan teknik bernyanyi yang mumpuni, pengalaman dari ajang kompetisi, dan ketulusan dalam berkarya, Park Seo-jin dan Kim Yong-bin tak hanya menjadi wajah baru trot, tapi juga simbol evolusi genre ini menuju masa depan yang lebih segar dan inklusif.

Penulis :
Pantau Community